Debat Pertama Capres Semoga Dapat Meyakinkan Pemilih

DEBAT KANDIDAT: Tiga Capres, yakni Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan, Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo saat mengikuti debat kandidat, semalam (12/12). FOTO: ANTARA --

“Tunggu dulu !," kata Prabowo meminta pendukungnya agar tidak tepuk tangan lebih dulu sehingga dia dapat melanjutkan responnya atas tanggapan Anies dan Ganjar.

Terkait isu HAM dan kekerasan di Papua, Prabowo menilai ada gerakan separatis tumbuh di Bumi Cendrawasih yang juga melibatkan campur tangan asing. Dia menyampaikan strateginya untuk menyelesaikan kasus kekerasan di Papua, antara lain menegakkan hukum, memperkuat aparat, dan meningkatkan pembangunan ekonomi.

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menanggapi itu. Dia mengatakan perlu ada dialog.

Sementara itu, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyampaikan akar persoalan kekerasan di Papua karena tidak adanya keadilan.

Ia menilai langkah-langkah menyelesaikan kekerasan di Papua, yaitu mengusut dan menyelesaikan seluruh kasus pelanggaran HAM di Papua sampai tuntas, mencegah jangan sampai kasus tersebut berulang, dan memastikan semua yang bekerja di Papua mengerti pentingnya menegakkan keadilan.

Terakhir, Anies menambahkan perlunya dialog yang partisipatif antarsemua pemangku kepentingan di Papua.

Prabowo saat menjawab tanggapan dari Ganjar dan Anies setuju dengan pandangan keduanya. Namun, kepada Anies, Prabowo menyebut situasinya tidak sesederhana itu.

“Jadi benar keadilan, benar sekali, harus ada keadilan, tetapi saya mau mengatakan tidak sesederhana itu Pak Anies,” kata Prabowo yang memberi penekanan saat menyebut Capres Nomor Urut 1 itu.

Anies, yang mendengar itu, langsung tersenyum sambil melihat ke arah Prabowo.

“Ada faktor lain Pak, faktor geopolitik, faktor ideologi. Inilah yang masalahnya tidak gampang, tetapi saya sependapat, kita harus tegakkan keadilan. Kita harus dialog. Ini masalah bangsa ini, ini harus kita, semua kekuatan harus kita rangkul,” kata Prabowo.

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan dirinya akan mempertaruhkan nyawa dan jiwa demi memperjuangkan demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.

Hal itu disampaikan Prabowo saat debat capres dalam sesi penyampaian visi misi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta, Selasa.

"Saya pertaruhkan nyawa saya dan jiwa saya untuk membela demokrasi, hukum, dan HAM," kata Prabowo dalam debat perdana yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Prabowo menekankan bahwa isu hukum, HAM, perbaikan pelayanan pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan pelindungan pelayanan masyarakat sebagai sesuatu yang sangat penting. Oleh sebab itu, imbuh dia, isu-isu tersebut diletakkan pada poin pertama di dalam dokumen visi misi Prabowo-Gibran.

Prabowo mengatakan, dirinya telah mengangkat sumpah untuk membela Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu telah disadarinya sejak muda.

Tag
Share