Debat Pertama Capres Semoga Dapat Meyakinkan Pemilih

DEBAT KANDIDAT: Tiga Capres, yakni Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan, Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo saat mengikuti debat kandidat, semalam (12/12). FOTO: ANTARA --

Dia pun mengingatkan bahwa republik harus didasarkan atas hukum dan kedaulatan rakyat. Hal tersebut, kata dia, telah tertuang dalam UUD 1945 yang disusun oleh para pendiri bangsa.

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menginginkan pemerataan pembangunan nasional memerlukan pemerintahan yang bersih, akomodatif, dan bebas korupsi.

"Semua ini (pemerataan pembangunan) bisa berjalan kalau pemerintahnya bersih, pemerintahannya bisa akomodatif, dan kita sikat korupsi tidak dengan kata-kata, tetapi dengan keseriusan," kata Ganjar dalam Debat Calon Presiden Pemilu 2024 yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa malam.

Ganjar menyampaikan apresiasi kepada pasangan duetnya Mahfud MD yang selama ini telah menjalankan tugas mengawal pemerintah yang bebas dari korupsi.

"Pak Mahfud adalah mitra saya yang selama ini sebagai Menkopolhukam mengeksekusi itu dengan baik. Kita akan lakukan itu, kami mohon dukungan rakyat, perintahkan kami untuk mengerjakan itu," ujarnya.

Salah satu yang turut diperhatikan Ganjar adalah soal kurangnya akomodasi pemerintah terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat.

Salah satu kasus yang menonjol adalah kasus Sinta yang harus berurusan dengan aparat penegak hukum karena menyuarakan pendapatnya. Kemudian seorang Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bernama Melki yang orang tuanya diperiksa aparat.

Dia menegaskan hal seperti di itu tak boleh terulang di masa depan dan salah satu caranya adalah membangun pemerintah yang bersih dan tak alergi dengan kritik.

"Hal seperti ini harus usai dan mereka bisa mendapatkan kebaikan-kebaikan kalau ('clean') 'government' terjadi," ujarnya. 

Capres nomor urut 3 ini juga mengingatkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait kelangkaan pupuk yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

"Untuk Pak Prabowo, saya harus mengingatkan, Pak; pupuk langka terjadi di Papua, Pak; pupuk langka terjadi di Sumatera Utara, Pak; pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur, termasuk bensin," kata Ganjar dalam debat pertama capres di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa.

Ganjar menyinggung hal itu karena Prabowo pernah menjabat sebagai ketua umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama dua periode.

"Mungkin, yang Bapak sedikit agak lupa, untuk saya bisa mengingatkan, karena Bapak pernah menjadi ketua (umum) HKTI, Pak," tambah Ganjar.

Kini, Prabowo merupakan ketua Dewan Pembina Pemuda Tani Indonesia (PTI).

Menurut Ganjar, selama Prabowo menjabat sebagai ketua umum DPN HKTI, data petani di Indonesia tidak pernah beres.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan