Baca Koran Jambi Ekspres Online

Pendidikan Tinggi Didorong untuk Hasilkan Alumni yang Berperan Aktif dalam Pembangunan Bangsa

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan (tengah) dalam pertemuan dengan pimpinan perguruan tinggi se-NTB di Mataram--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencetak alumni yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dalam mempercepat pembangunan daerah dan nasional.

Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan para pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berlangsung baru-baru ini.
Fauzan menjelaskan bahwa perguruan tinggi seharusnya menjadi lembaga yang tidak hanya mengutamakan pencapaian akademis, tetapi juga berfokus pada pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, yang mampu memberikan solusi terhadap tantangan yang dihadapi bangsa, terutama dalam konteks pembangunan ekonomi dan sosial.

"Kampus bukan hanya tempat untuk mendalami ilmu pengetahuan, tetapi juga tempat yang strategis untuk menghasilkan generasi yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat," ujar Fauzan.
Dalam kesempatan tersebut, Fauzan menyoroti pentingnya hubungan antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah, serta pihak-pihak terkait lainnya, untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Ia menekankan bahwa kampus harus mampu menjalin kerjasama dengan pemerintah lokal dan sektor industri untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi daerah, seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan sosial-ekonomi.

"Kampus harus berfungsi sebagai motor penggerak yang mengintegrasikan riset, inovasi, dan teknologi untuk menyelesaikan persoalan nyata di masyarakat," tambah Fauzan.
Salah satu fokus utama yang disoroti adalah pemanfaatan hasil riset yang seringkali tidak maksimal. Fauzan mengungkapkan bahwa meskipun banyak produk riset yang berkualitas tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi, sering kali hasil tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal.

Ia menyebutkan bahwa masyarakat membutuhkan solusi praktis berbasis teknologi yang dapat langsung dirasakan dampaknya dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Riset yang dihasilkan harus dapat diterapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya terbatas pada teori," jelasnya.
Sebagai langkah konkrit untuk mewujudkan hal tersebut, Kemdiktisaintek telah meluncurkan Program Kampus Berdampak.

Program ini bertujuan untuk mendorong perguruan tinggi agar lebih terlibat dalam mengatasi masalah-masalah yang ada di masyarakat, baik di sektor pertanian, energi terbarukan, hingga upaya mengurangi angka pengangguran.

Fauzan memberikan contoh beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang telah berhasil menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan dunia usaha untuk menyelesaikan berbagai tantangan, seperti pengembangan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, riset energi terbarukan, dan program kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor industri, kita dapat menciptakan solusi yang berdampak langsung bagi masyarakat. Perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang mendorong perbaikan kualitas hidup masyarakat, serta membantu daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," ujar Fauzan.
Lebih lanjut, Fauzan mengingatkan bahwa Tri Darma Perguruan Tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, harus dijalankan dengan lebih efektif.

Ia berharap perguruan tinggi dapat menggali potensi riset yang ada dan mengarahkannya untuk memberikan manfaat praktis.

Kampus tidak hanya dapat menjadi tempat untuk menghasilkan pengetahuan baru, tetapi juga sebagai tempat di mana pengetahuan tersebut diterjemahkan ke dalam solusi yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Fauzan juga menegaskan bahwa tujuan akhir dari pendidikan tinggi bukan hanya untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi profesional, tetapi juga individu yang memiliki rasa tanggung jawab sosial dan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.

"Kampus harus mampu menghasilkan alumni yang tidak hanya unggul dalam bidangnya, tetapi juga memiliki komitmen untuk mengabdi kepada masyarakat dan bangsa," tambahnya.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan perguruan tinggi dapat lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, keterampilan, dan kepedulian terhadap perkembangan sosial-ekonomi di sekitarnya.

Program Kampus Berdampak diharapkan menjadi landasan penting untuk mewujudkan perguruan tinggi yang tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten, tetapi juga bermanfaat bagi kemajuan bangsa secara keseluruhan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan