Indonesia Butuh Kebijakan Pro Petani, Membangun Ekosistem Transparan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meresmikan smelter milik PT Smelting, di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023). FOTO: ANTARA/HO-Humas Kementerian BUMN/aa.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia membutuhkan kebijakan yang pro petani dan membangun ekosistem transparan.
"Sudah saatnya kita membuat kebijakan pro petani. Kita harus berani membuka diri, membangun ekosistem yang transparan, digitalisasi distribusi pupuk harus segera dituntaskan," ujar Erick dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Erick menyampaikan, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang terus tumbuh. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan meningkat dari 280 juta jiwa saat ini menjadi 315 juta jiwa.
Menurut Erick, hal ini menjadi tantangan yang sangat kompleks dan isu pangan semakin penting untuk dibahas.
Erick mengingatkan bahwa luas daratan Indonesia hanya 30 persen, sedangkan lautan 70 persen. Maka kebijakan tanah akan menjadi isu yang akan tarik menarik.
BACA JUGA:Terdapat 157 Jenis Mangrove yang Ada di Dunia, Membentang di Dua Wilayah
BACA JUGA:WHO Sebut Ada 9 Varian Covid-19 yang Kini Mendominasi
Pada saat luas tanah semakin berkurang bagi pertanian pangan, maka kata Erick, pada tahun 2045, petani di Indonesia membutuhkan regenerasi.
Sementara itu, Erick baru saja memberikan penghargaan kepada lima sosok petani yang dinilai berjasa mengembangkan pertanian di daerahnya masing-masing.
Konsistensi kelima petani ini telah berkontribusi kepada ketahanan pangan tingkat lokal. Menurut Erick, itu sangat penting bagi Indonesia ke depan.
"Saya memberikan penghargaan kepada lima sosok pahlawan pangan yang telah berkontribusi dalam menjaga ketersediaan pangan di Indonesia," kata Erick.
Menurut Erick, kelima petani penerima penghargaan ini merupakan sosok pahlawan yang sesungguhnya untuk Indonesia.
Erick berharap, penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi bersama dalam mewujudkan stabilitas pangan demi masa depan bangsa yang lebih baik. (ant)