Tunggu Data Asosiasi Sopir, Terkait Pemberian BLT Dampak Penghentian Batu Bara

DEMO: Anggota asosiasi supir dari KS Bara Jambi berunjuk rasa di depan Rumah Dinas Gubernur Jambi Senin kemarin (8/1). Kini Pemprov masih menunggu data dari asosiasi untuk memberikan BLT kepada sopir. FOTO: ANDRI/JE --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO - Pemerintah Provinsi Jambi masih menunggu data dari asosiasi sopir batu bara. Mereka akan diberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) akibat terdampak penghentian angkutan batu bara di jalur darat.

Itu merupakan solusi menyelesaikan persoalan sopir angkutan batu bara yang terdampak penghentian operasional, setelah Instruksi Gubernur nomor 1 Tahun 2024 diteken Gubernur Jambi Al Haris.

Kepala Biro Perekenomian Setda Provinsi Jambi, Johansyah menuturkan, data tersebut digunakan untuk langkah pemerintah menentukan dan memperkerjakan para sopir batu bara ke perusahaan pertambangan yang melalui jalur sungai.

Kedua untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Namun BLT ini diklasifikasi oleh kabupaten/kota.

“Memang yang tahu persis para sopir itu adalah asosiasi karena mekanisme untuk BLT itu ada Juklak dan Juknis yang diusulkan bupati yang daerahnya dilalui batu bara, sebab BLT ini anggaran pemerintah makanya ada Juklak dan Juknis yang diikuti,” katanya.

BACA JUGA:Sarana Prasarana BLK Proses Revitalisasi

BACA JUGA:Pemprov Ingin Ada Regulasi dari Menteri ESDM terhadap Persoalan 3.000 Tambang Minyak Liar

Ia mengatakan akan segera merumuskan hal itu karena data itu nanti dilaporkan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi untuk meminta kepada bupati agar mengusulkan kepada gubernur sesuai persyaratan.

“Kita minta asosiasi sopir batu bara untuk mengirimkan data itu sebagaimana kesepakatan kita Minggu kemarin di rumah dinas, kan Pak Gubernur sudah memberikan solusi yang terbaik,” akunya.

“Jadi, dari 2 kelompok asosiasi sopir batu bara ini, kita minta data sopir ini dikirim ke Pemprov Jambi melalui Dinas Perhubungan,” sambungnya.

Data sopir batu bara ini akan dikolaborasikan dengan pengusaha batu bara agar mereka menggunakan pengangkutan dari dua asosiasi ini.

“Iya paling lambat Kamis ini data ini kami terima, sehingga nanti kita bisa meminta perusahaan yang masih beroperasi melalui jalur sungai untuk memperkerjakan mereka. Kita harapkan mereka segera menyampaikan ke tim kita melalui Dinas Perhubungan. Kita berharap jalur sungai ini dioptimalkan,” pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan