Kemendikbudristek Siapkan Revitalisasi KCBN Muaro Jambi

Pertunjukan di kawasan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Provinsi Jambi saat menyambut Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid.--

JAKARTA-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah mempersiapkan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Provinsi Jambi, berdasarkan peraturan Mendikbudristek nomor 259/M/2013 dengan luas kawasan 3.981 hektare.

Untuk mempersiapkan revitalisasi tersebut Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengunjungi situs KCBN Muaro Jambi pada Selasa 9 Januari 2024.

 "Kunjungan itu dalam rangka persiapan revitalisasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pembangunan fisik, khususnya museum, peletakan batu pertamanya juga akan dilaksanakan pada tahun ini," kata Hilmar dalam keterangan resmi di Jakarta.

Hilmar menjelaskan, revitalisasi KCBN Muaro Jambi tidak hanya untuk melestarikan cagar budaya, tetapi juga keanekaragaman hayati di daerah tersebut. Oleh karena itu, penataan KCBN Muaro Jambi menerapkan konsep harmonisasi dengan ekosistem alam sekitarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menjelaskan bahwa revitalisasi juga akan mengoptimalkan program Merdeka Belajar melalui pembangunan fasilitas riset dan studi yang disebut Kampus Merdeka.

Kampus Merdeka akan dibangun di atas lahan seluas 30 hektare yang di sekitarnya tidak terdapat struktur bangunan candi. Kampus ini bukan berupa gedung permanen, melainkan semacam rumah panggung dari kayu. Di kompleks Kampus Merdeka tersebut, juga akan disediakan museum, galeri, laboratorium, dan fasilitas untuk belajar.

"Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka harus dilaksanakan secara optimal di KCBN Muaro Jambi, mengingat Muaro Jambi telah menjadi pusat pendidikan sejak abad kedelapan," ujar Suharti.

Suharti juga menyampaikan, pengembangan KCBN Muaro Jambi membutuhkan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat.

"Tidak hanya untuk melindunginya, tetapi juga untuk memastikan pengembangan kawasan ini memberikan manfaat maksimal untuk masyarakat Jambi, Indonesia, dan dunia," tuturnya.

Revitalisasi KCBN Muaro Jambi ini, lanjur dia, diharapkan dapat memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar, utamanya dalam bidang ekonomi.

Adapun yang akan menjadi fokus utama revitalisasi adalah pemberdayaan masyarakat, sehingga dalam revitalisasi, masyarakat bisa menjadi pelaku utama.

"Sejumlah program pemberdayaan akan dilakukan, untuk memastikan masyarakat betul mendapatkan manfaat dari keberadaan dan program revitalisasi," ucap Suharti.

Sebagai informasi, pengungkapan temuan-temuan arkeologis di KCBN Muaro Jambi mengindikasikan kawasan itu sebagai pusat pendidikan Buddhisme tertua dan terluas di Asia Tenggara pada masa lampau. (ant)

Tag
Share