Kredit Sektor Manufaktur Diprediksi Tumbuh Drastis
TRANSAKSI PERBANKAN : Nasabah mengajukan kredit pada salah satu bank. Tahun 2024 kredit di sektor manufaktur diprediksi akan tumbuh drastis --
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan penyaluran kredit perbankan pada sektor manufaktur akan tumbuh drastis sesuai target 9-11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2024. Hal itu disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae akhir pekan lalu.
“Meskipun pertumbuhannya pada November 2023 di bawah pertumbuhan kredit agregat (9,71 persen) namun pada tahun 2024, kredit perbankan pada sektor industri pengolahan diproyeksikan meningkat cukup drastis, dengan target pertumbuhan antara 9-11 persen yoy,” katanya.
Dian mengatakan, beberapa subsektor industri manufaktur yang diperkirakan sebagai sumber pertumbuhan tahun 2024, yakni industri otomotif, industri turunan produk minyak kelapa sawit (CPO), serta hilirisasi produk pertambangan.
Adapun hingga November 2023 kredit perbankan kepada sektor manufaktur tumbuh sebesar 4,84 persen secara tahunan. Angka tersebut masih di bawah pertumbuhan kredit secara agregat sebesar 9,71 persen. “Karena porsinya relatif besar dalam kredit perbankan sekitar 15,87 persen, maka pertumbuhan sektor ini juga memiliki pengaruh cukup besar terhadap total kredit perbankan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Dian menilai masih ada tantangan yang mempengaruhi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan. Dari sisi eksternal, ketidakpastian global masih mempengaruhi kondisi ekonomi domestik baik melalui jalur perdagangan, komoditas, serta keuangan atau moneter.
Sementara itu, dari sisi internal kecenderungan kenaikan suku bunga juga ikut membuat permintaan sedikit tertahan, sehingga sebagian perusahaan korporasi justru menggunakan dana internal (self-financing) untuk kebutuhan pendanaan.
Dengan adanya kedua aspek tersebut, kata Dian lagi, perbankan tentunya perlu mencermati proyeksi kondisi ekonomi ke depan untuk dapat memetakan potensi risiko yang akan dihadapi sekaligus melakukan mitigasi risiko termasuk melalui analisis kredit yang lebih mendalam.
Berdasarkan Rencana Bisnis Bank 2024-2026, sektor-sektor yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kredit ke depan antara lain sektor rumah tangga, sektor perdagangan, dan sektor industri pengolahan. (ant)