Ratusan Sekolah di Sungai Penuh Masih Tergenang, Ribuan Siswa Tak Bisa Belajar

Reporter: Dede Hendri |

Editor: Jurnal |

Rabu , 17 Jan 2024 - 20:29

Ratusan sekolah di Sungai Penuh masih tergenang banjir--

“Pihak Dinas Pendidikan akan turun dan melakukan pengecekan sekolah-sekolah yang masih layak dipergunakan serta fasilitas yang rusak, nantinya jika banyak yang rusak kita akan meminta solusi dari pemkot, dan juga tetap optimis dan selalu update perkembangan status dari satgas,” tutup Kabid Roly.

Di Sarolangun, sebanyak 47 sekolah yang terdiri dari TK/PAUD, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdampak dari banjir yang merendam sejak 14 Januari 2024 yang lalu.

Arsyad, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Sarolangun, mengatakan jika dari total 47 sekolah dibawah naungan Disdikbud Sarolangun yang terdampak banjir tersebut, terdiri dari 26 TK/PAUD, 20 Sekolah Dasar (SD) dan 1 SMP Swasta atau Yayasan.

”Dari data yang kami peroleh, dampak banjir dibeberapa Kecamatan, sebanyak 26 TK/PAUD, 20 SD dan 1 SMP Yayasan,” katanya.

Disampaikannya, terkait bencana tersebut, pihaknya tidak meliburkan sekolah. Namun, proses belajar mengajar juga belum dimulai, hanya saja pihak sekolah melakukan bersih – bersih di masing – masing sekolah.

”Sekolah tetap standby, Kepsek, Guru dan murid tetap hadir dan melakukan bersih – bersih di masing – masing sekolah,” terangnya.

Lanjutnya, jika untuk fasilitas penunjang belajar mengajar yang rusak, seperti buku dan alat elektronik, Pemkab Sarolangun akan berkoordinasi dengan Tim Anggaran Daerah bagaiman mengganti fasilitas sekolah yang rusak tersebut.

"Sudah ada intruksi dari Bapak Pj Bupati tadi, jika dirinya akan segera berkoordinasi dengan Tim Anggaran Daerah,” ujarnya.

Sementara terkait batas waktu kapan proses belajar mengajar mulai dilaksanakan, disebutkan Arsyad sampai kondisi di sekolah sudah normal dan ruang belajar bisa digunakan kembali.

” Mudah mudahan senin depan semua kembali normal, sehingga anak – anak kita sudah bisa belajar,”pungkasnya. (*)

ratusan sekolah di sungai penuh masih tergenang, ribuan siswa tak bisa belajar                            jambi, jambiekspres.co-ribuan siswa di sungai penuh, sampai saat ini tidak bisa belajar di sekolah. ini karena 65 satuan pendidikan baik paud, sekolah dasar dan smp negeri, masih tergenang banjir.
kadis pendidikan khaidirman mengatakan bahwa saat ini ada 65 satuan pendidikan yang terendam banjir mulai dari kelompok belajar, paud, tk, sd dan smp serta aset sekolah lainnya yang ada juga ikut rusak saat banjir menerjang kota sungai penuh yakni yang terparah ada di kecamatan koto baru, hamparan rawang dan tanah kampung.
“pihak sekolah sendiri tidak mampu menyelamatkan aset-aset tersebut mengingat debit air sangat cepat datang dan merendam sekolah,” ujarnya.
khaidirman menambahkan bahwa saat ini para siswa tetap libur dulu hingga keadaan memungkinkan untuk bersekolah lagi, pihaknya juga menyebutkan untuk proses belajar berkemungkinan belum dapat dipastikan menjelang status dari satgas sudah aman dan kondisi sekolah sudah kembali bersih dan rapi.
“iya ada 65 satuan pendidikan di kota sungai penuh terkena banjir yakni kelompok belajar, paud, tk, sd dan smp serta aset sekolah lainnya. untuk saat ini kegiatan mengajar dan belajar diliburkan hingga status darii satgas sudah membaik,” sebut khaidirman.
baca juga:dampak darurat banjir, sungai penuh tetapkan status transisi pemulihan 3 bulan
baca juga:ribuan hektar sawah gagal panen akibat banjir, harga beras melonjak drastis
kadis pendidikan kota sungai penuh juga menghimbau kepada seluruh satuan pendidikan yang terdampak banjir tetap menjaga kesehatan dan berharap anak-anak siswa serta guru bisa masuk memulai kegiatan mengajar dan belajar seperti biasa.
dari dinas pendidikan di satuan pendidikan kota sungai penuh juga sudah memberikan bantuan terhadap korban dampak banjir dan kami serahkan ke posko satgas kota sungai penuh.
“untuk satuan pendidikan baik siswa-siwsi ataupun tenaga pengajar tetap menjaga kesehatan agar nantinya ketikan kita memulai kegiatan belajar mengajar bisa fit dan sehat. untuk bantuan sendiri dari kami sudah diserahkan ke posko satgas. semoga membantu masyarakat yang terdampak banjir dan kita mendoakan musibah ini cepat selesai,” tutup khaidirman.
sementara itu, kabid dikdas roly darsa menambahkan pihaknya akan turun ke lapangan untuk pengecekan sekolah dan dibantu oleh kepala sekolah dalam satuan pendidikan kota sungai penuh untuk mendata sekolah apakah bisa dipergunakan atau tidak nantinya dan berharap bisa menyesuaikan dengan kondisi keadaan terupdate tanggap darurat dan transisi.
dia memberikan semangat untuk satun pendidikan kota sungai penuh agar tetap optimis kembali untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti biasa.
baca juga:viral! pasca banjir muncul pulau baru di tengah danau kerinci
baca juga:terdampak banjir, kantor panwascam terpaksa dipindahkan 
“pihak dinas pendidikan akan turun dan melakukan pengecekan sekolah-sekolah yang masih layak dipergunakan serta fasilitas yang rusak, nantinya jika banyak yang rusak kita akan meminta solusi dari pemkot, dan juga tetap optimis dan selalu update perkembangan status dari satgas,” tutup kabid roly.
di sarolangun, sebanyak 47 sekolah yang terdiri dari tk/paud, sekolah dasar (sd) dan sekolah menengah pertama (smp) terdampak dari banjir yang merendam sejak 14 januari 2024 yang lalu.
arsyad, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (kadisdikbud) kabupaten sarolangun, mengatakan jika dari total 47 sekolah dibawah naungan disdikbud sarolangun yang terdampak banjir tersebut, terdiri dari 26 tk/paud, 20 sekolah dasar (sd) dan 1 smp swasta atau yayasan.
”dari data yang kami peroleh, dampak banjir dibeberapa kecamatan, sebanyak 26 tk/paud, 20 sd dan 1 smp yayasan,” katanya.
disampaikannya, terkait bencana tersebut, pihaknya tidak meliburkan sekolah. namun, proses belajar mengajar juga belum dimulai, hanya saja pihak sekolah melakukan bersih – bersih di masing – masing sekolah.
”sekolah tetap standby, kepsek, guru dan murid tetap hadir dan melakukan bersih – bersih di masing – masing sekolah,” terangnya.
lanjutnya, jika untuk fasilitas penunjang belajar mengajar yang rusak, seperti buku dan alat elektronik, pemkab sarolangun akan berkoordinasi dengan tim anggaran daerah bagaiman mengganti fasilitas sekolah yang rusak tersebut.
"sudah ada intruksi dari bapak pj bupati tadi, jika dirinya akan segera berkoordinasi dengan tim anggaran daerah,” ujarnya.
sementara terkait batas waktu kapan proses belajar mengajar mulai dilaksanakan, disebutkan arsyad sampai kondisi di sekolah sudah normal dan ruang belajar bisa digunakan kembali.
” mudah mudahan senin depan semua kembali normal, sehingga anak – anak kita sudah bisa belajar,”pungkasnya. (*)