Kami Ingin Membangun Samarinda Menjadi Kota Peradaban
JEMBATAN MAHAKAM: Lampu berwarna-warni di Jembatan Mahakam Samarinda pada malam hari menambah pesona saat dijumpai wisatawan di atas kapal wisata susur sungai. FOTO: ANTARA/AHMAD RIFANDI --
Lebih dari sekadar wisata, menyusuri Mahakam adalah menyelami denyut nadi Samarinda. Wisatawan akan menyaksikan bagaimana sungai ini menjadi sumber kehidupan, menjadi tempat anak-anak bermain, hingga menjadi jalur transportasi yang menghubungkan masyarakat dengan denyut perekonomian kota.
Di atas Kapal Pesut, penumpang bukan sekadar wisatawan. Mereka adalah bagian dari cerita yang Mahakam tuliskan setiap hari. Sebuah kisah tentang kehidupan yang mengalir bersama sungai, tentang kota yang tumbuh di atas denyut nadi airnya.
Beragam Fasilitas Kapal Susur Sungai
Salah satu kru kapal wisata susur Sungai Mahakam Samarinda, Abdul Sani, menceritakan bahwa wisata susur sungai ini dicetuskan atas prakarsa dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Sejak diresmikan pada 10 Mei 2018, animo masyarakat mengalir bak alun Mahakam.
Dahulu hanya tersedia empat kapal, kini sudah tersedia enam kapal.
Armada wisata susur sungai menawarkan enam jenis kapal, mulai yang berkapasitas 75 orang hingga 180 orang. Ada enam kapal wisata yang beroperasi, yaitu Pesut Kita, Pesut Mahakam, Pesut Etam, Pesut Mahkota, Pesut Bentong 1, dan Pesut Bentong 2 .
Setiap kapal memiliki fasilitas lengkap seperti mushola, karaoke, kantin, meja dan kursi, serta meja jamuan makan. Kapal juga dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan penumpang seperti jaket pelampung, ring buoy, P3K, dan alat pemadam ringan.
Wisata susur Sungai Mahakam Samarinda hanya melayani wisatawan setiap hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional. Harga tiketnya pun terjangkau.
Harga yang ditawarkan tersebut sudah termasuk retribusi yang disetor ke pemerintah daerah sebesar Rp5.500 per penumpang. Dengan banyaknya animo penumpang kapal wisata, tentu berpotensi menjadi sumber pendapatan asli daerah yang menjanjikan.
Selain penumpang reguler, kapal juga bisa disewakan sistem paket untuk acara wisata keluarga dan kegiatan perusahaan. Rute yang tersedia saat ini adalah dari Dermaga Pasar Pagi ke Tenggarong, Kutai Lama, dan Seputar Samarinda. Waktu perjalanan bervariasi tergantung rute yang dipilih.
Kapal-kapal wisata bernama Pesut, mamalia air tawar yang menjadi ikon Mahakam. Dermaga Pasar Pagi yang menjadi gerbang untuk memulai petualangan ini menawarkan tiga rute berbeda: Samarinda, Tenggarong, dan Kutai Lama. Namun untuk jalur umum, wisatawan hanya di seputar Samarinda.
Pengembangan sekitar Sungai Mahakam
Ada satu rencana dari Pemerintah Kota Samarinda untuk menghubungkan wisata susur Sungai Mahakam dengan perkampungan sekaligus juga situs bersejarah kota, salah satunya pembangunan dermaga wisata di Samarinda Seberang, sebagai upaya mengembangkan potensi pariwisata dan melestarikan nilai-nilai historis dan budaya setempat.
Pembangunan dermaga wisata akan memudahkan wisatawan untuk mengakses Masjid Shiratal Mustaqiem, yang merupakan masjid tertua di Kota Tepian. Selain itu, pembangunan dermaga wisata juga akan menciptakan kawasan wisata baru yang menarik bagi wisatawan.
Pemerintah Kota Samarinda terus mematangkan rencana pembangunan dermaga wisata di kawasan masjid yang dibangun pada tahun 1881 ini. Pembangunan dermaga ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan melestarikan nilai-nilai historis dan budaya setempat.Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda Sam Syaimun mengatakan pembangunan dermaga wisata merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Andi Harun, demi mengembangkan kawasan Samarinda Seberang sebagai destinasi wisata unggulan.