UI dan Pemerintah Nigeria Jajaki Kerja Sama Tangani Glaukoma

Dekan FK UI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH MMB (ketiga dari kanan) beserta jajarannya, ketika mengunjungi Nigeria--

JAKARTA-Universitas Indonesia (UI) menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Nigeria untuk mengembangkan pendidikan dan layanan di bidang kesehatan guna menangani kasus kebutaan akibat Glaukoma.

Penjajakan ini telah dilakukan melalui pertemuan antara delegasi Fakultas Kedokteran (FK) UI dan perwakilan dari Pemerintah Nigeria, pada 6–13 Januari 2024, di Kanu-Kaduna, Nigeria.

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH MMB, di Kampus UI, Kamis yang memimpin delegasi dari UI, menyebutkan bahwa pertemuan waktu itu merupakan media untuk sharing knowledge tentang pengalaman UI melakukan riset Helicobacter Pylori, stem cell dan aplikasinya, serta penanganan glaukoma.

BACA JUGA:Unsri Gandeng Polda Sumsel Kembangkan Pendidikan Forensik

BACA JUGA:IISMA dan UMKC Perluas Kolaborasi Pendidikan

Selain itu, UI juga mempromosikan produk inovasi karya dosen FKUI “Virna Glaucoma Implant” ke dokter-dokter mata di Nigeria karena angka Glaukoma di negara tersebut cukup tinggi.

Prof. Ari Fahrial mengatakan semangat Asia-Afrika, Tim FKUI berharap dapat menjadi big brother bagi rekan-rekan di Nigeria dengan membangun jembatan kolaborasi yang kokoh antara dua negara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara bersama-sama.

"Dengan keyakinan dan doa, InsyaAllah langkah ini dapat membawa manfaat besar bagi dunia kesehatan global," katanya.

Dilansir dari laman National Library of Medicine, tepatnya pada penelitian berjudul “Prevalence and Clinical Profile of Glaucoma Patients in Rural Nigeria—A Hospital Based Study” (Ezinne, dkk., 2021), disebutkan bahwa sebanyak 1.130.000 orang berusia ≥40 tahun di Nigeria mengalami kebutaan dan 4,25 juta orang mengalami gangguan penglihatan sedang hingga berat.

Berbagai penelitian di wilayah tersebut menunjukkan bahwa glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan di Nigeria dan prevalensinya sedikit lebih tinggi di wilayah Tenggara.

BACA JUGA:Institusi Pendidikan Diminta Berhati-Hati Rekrut Tenaga Bantu Mengajar

BACA JUGA: Dana DAK Fisik Pendidikan Sarolangun Turun, Ternyata Ini Penyebabnya

Oleh sebab itu, UI mengajak Pemerintah Nigeria untuk bersama-sama menangani permasalahan glaukoma di negara tersebut, dan mengajak mahasiswa Nigeria menempuh pendidikan kesehatan di program Magister Biomedik dan Doktor FKUI.

Keduanya juga membahas pengembangan medical tourism untuk stem cell, terutama bagi masyarakat Nigeria yang selama ini berobat ke India dan Eropa. (ant)

Tag
Share