Istana Tepis Menteri Tak Kompak
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat menyampaikan keterangan di Gedung Sekretariat Negara (Setneg)--
JAKARTA-Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menepis isu bahwa para menteri kabinet dibawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak kompak, menjelang Pemilu 2024.
“Narasi politik itu jelas tidak sesuai fakta yg sesungguhya,” kata Ari melalui pesan singkatnya pada Rabu.
Menurut dia, isu itu muncul dari beberapa pihak yang sengaja menyebar narasi politik yang berlebihan dan tendensius, mulai dari kabinet tidak kompak, suasana kerja tidak nyaman, menteri tidak dilibatkan dalam rapat Tim Penilai Akhir (TPA), menteri diperiksa ketat masuk istana, hingga wacana menteri minta mundur.
Melalui serangkaian plot cerita, kata Ari, dibangun persepsi seolah-olah para menteri kecewa dengan kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Padahal, kalau teman-teman media mengikuti suasana menjelang sidang kabinet paripurna atau rapat terbatas kabinet, menteri-menteri ngeriung, saling sapa, ngobrol, atau bercanda satu sama lain. Tidak ada suasana pemilu dalam rapat-rapat kabinet,” ujar dia.
Ari mengklaim para menteri yang berasal dari latar belakang partai politik yang beragam dan berada dalam koalisi pilpres yang berbeda juga saling berkomunikasi dengan akrab.
“Silaturahim antar menteri tetap terjalin dengan baik tanpa harus terganggu situasi politik jelang pemilu,” kata dia.
Ari pun membantah adanya pemeriksaan yang diperketat bagi para menteri untuk mengikuti sidang atau kabinet.
Proses pemeriksaan masuk dan keluar istana disebutnya berjalan seperti biasa sesuai SOP pengamanan di lingkungan Istana oleh Paspampres.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan di kabinet juga dilakukan dengan melibatkan menteri-menteri terkait, sesuai dengan tema yang dibahas.
“Rapat kabinet dan rapat TPA disiapkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Semua isu kebijakan dibahas di atas meja. Semua menteri punya kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat dan gagasannya. Presiden juga membuka ruang-ruang perdebatan sebelum diputuskan oleh Bapak Presiden (Jokowi),” tutur dia.”
Selain itu, koordinasi dan kekompakan antar menteri terus terjaga dengan digelarnya rapat-rapat tingkat menteri yang dipimpin oleh para menteri koordinator.
Rapat koordinasi tingkat menteri itu, menurut Ari, menunjukkan konsolidasi di internal pemerintahan tetap berjalan, kompak, dan solid sesuai dengan arahan Presiden.
“Saya berharap suasana kerja kabinet yang sudah sangat baik, yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, jangan justru diganggu dengan narasi-narasi politik yang hanya dirancang untuk kepentingan sesaat, apalagi hanya untuk menurunkan tingkat kepercayaan dan kepuasan masyarakat pada pemerintahan Presiden Jokowi,” kata dia. (ant)