Dari Gaji Guru Hingga Anggaran Kesehatan

DEBAT PAMUNGKAS: Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) menyampaikan pandangannya disaksikan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kanan) saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention --

Kegiatan itu dihadiri ribuan kelompok disabilitas dari Komunitas Disabilitas Tunarungu Indonesia (KDTI). Mereka memberikan dukungan kepada Ganjar jelang debat debat terakhir Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum di Balai Sidang Senayan, Jakarta, Minggu malam.

Ia pun menjanjikan tiga hal kepada mereka, pertama kesetaraan untuk penyandang disabilitas. Kedua, aksebilitas agar para penyandang disabilitas, punya hak yang sama untuk mengakses pekerjaan hingga pendidikan yang layak. Ketiga, intensif untuk para penyandang disabilitas agar bisa semakin mandiri dan berdaya.

"Mudah-mudahan, rumusan-rumusan berikutnya kita akan duduk bersama, kita akan diskusi bersama, agar kita bisa merumuskan yang terbaik untuk kawan-kawan penyandang disabilitas," kata dia.

Ganjar Pranowo juga mengatakan pembangunan Indonesia yang beradab dimulai dari tiga bagian, yaitu kesehatan, pendidikan, dan pembangunan.

"Ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan di mana di daerah-daerah terisolir mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus," ujar Ganjar Pranowo dalam debat kelima Pemilu 2024, Jakarta, Minggu malam.

Dari sisi kesehatan, Ganjar Pranowo dan wakilnya, Mahfud Md, mencanangkan program "1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes". Menurut dia, akses kesehatan diperlukan di desa-desa agar politik kesehatan Indonesia bisa jauh lebih baik.

Apabila aspek kesehatan sudah terpenuhi, lanjut Ganjar Pranowo, pendidikan dan kebudayaan masyarakat harus dibangun bersama-sama agar semua kalangan bisa mengakses pendidikan yang terbaik.

"Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi. Kemudian kurikulum yang mantap, dan tentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen," ujar dia.

Visi tersebut berangkat dari pertemuan dengan seorang warga asal Yogyakarta bernama Kalis. Dia mengatakan, Kalis memintanya untuk memperhatikan masyarakat yang selama ini terpinggirkan, utamanya kelompok perempuan dan penyandang disabilitas.

Aspek yang terakhir adalah pembangunan. Menurut dia, pembangunan harus berorientasi pada sumber daya manusia (SDM), budi pekerti yang baik, sopan, toleran, tidak adigang adigung adiguna (orang yang mengunggulkan kekuatan, derajat, kepandaian, red) sehingga mereka menjadi manusia yang lengkap.

Ketiga aspek tersebut, menurut Ganjar, bisa berjalan secara bersama-sama apabila digitalisasi, dengan memperbaiki infrastruktur teknologi seperti internet, menjadi lebih baik sehingga masyarakat akan bisa mendapatkan media yang bagus untuk mengembangkan diri.

Menurut Ganjar alokasi wajib anggaran kesehatan tersebut menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan angka harapan hidup Indonesia, yang berada di urutan ke-10 dari 11 negara Asia Tenggara berdasarkan World Population Prospects 2022.

"Hanya memang ketika undang-undang sebelumnya mengatur bahwa ada persentase dari anggaran untuk kesehatan mesti diberikan terpotong kemarin, rasanya ini mesti dikembalikan. Angka lima sampai sepuluh persen menjadi angka yang bisa memastikan dalam politik kesehatan kita, layanan itu untuk bisa lebih baik," kata Ganjar dalam debat terakhir Pilpres 2024 yang dilaksanakan di Balai Sidang Jakarta, Minggu malam.

Ganjar juga mengatakan bahwa pemerintahannya kelak siap mendampingi sektor kesehatan untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia.

"Di samping itu tentu saja pemerintah mendampingi dalam setiap kebijakan yang ada, sehingga dalam politik anggaran ada persentase yang harus disiapkan agar anggaran kita mesti cukup untuk bisa memenuhi," ujarnya.

Tag
Share