MUI Jatim Keluarkan Fatwa Golput Haram

KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah, mengajak masyarakat yang memiliki hak suara dalam Pemilu 14 Februari mendatang untuk menggunakan hak pilih mereka demi kelangsungan estafet kepemimpinan nasional.

Menurutnya, melaksanakan hak pilih adalah bagian dari menjaga kedaulatan negara serta mempertahankan martabat dan agama. Ia menegaskan bahwa golongan putih (golput) bukanlah pilihan yang tepat, melainkan tindakan menyia-nyiakan anugerah hak yang telah diberikan oleh Allah.

KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah berharap agar Pemilu berjalan dengan damai, jujur, dan adil, serta memohon agar Allah memberikan pemimpin yang mampu membawa negara menuju kemajuan, kehormatan, dan dihormati oleh bangsa lain.

Selanjutnya, Kiai Mutawakkil menegaskan bahwa seluruh tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden merupakan kader dan tokoh terbaik bangsa.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Bakal Lakukan Konsolidasi Internal

BACA JUGA:Beri Dukungan, JK Hadiri Kampanye AMIN

Meskipun tidak ada manusia yang sempurna, ia mengajak masyarakat untuk memilih salah satu pasangan yang diyakini mampu menjadi pemimpin nasional yang membawa kesejahteraan bagi bangsa dan negara.

Ia juga menegaskan bahwa golput yang mengakibatkan kegagalan dalam pemilu adalah dosa yang hukumnya haram, karena dapat membawa kerugian kepada bangsa dan negara serta membuat tatanan pemerintahan menjadi kacau.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh masyarakat dan komponen bangsa untuk menciptakan pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai dan kondusif.

Khofifah menyatakan bahwa untuk mencapai hal tersebut, diperlukan terus-menerusnya penumbuhan rasa saling percaya dan saling mengingatkan di antara masyarakat.

Ia menekankan bahwa pesta demokrasi ini harus disikapi secara dewasa dan bijaksana, serta bahwa perbedaan pilihan merupakan hal yang wajar.

Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa pemilu lima tahunan ini merupakan suatu proses estafet kepemimpinan, dan bahwa Indonesia telah mematangkan diri dalam hal demokrasi dalam 10 tahun terakhir.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu tahun 2024 ini.

Khofifah juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap bangsa dan negara, serta bahwa pemilu yang damai akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi warga negara untuk menggunakan hak pilihnya tanpa rasa takut atau tekanan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan