18.272 Pemilih Pemula Terancam Tak Bisa Nyoblos, Deadline Hingga Selasa Malam

Ketua Bawaslu Provinsi Jambi Wein Arifin --

Terkait kendala yang dihadapi belasan ribu orang itu, Gubernur menyebut kemungkinan saat perekaman tidak di tempat asalnya karena pekerjaan atau sedang berkuliah. 

"Namun sistem melihat usia mereka sudah bisa memilih maka muncullah DPT itu. Tapi kadang-kadang ketika tim bekerja mereka ini sedang tidak ditempat tak tahu ada perekaman KTP dan sebagainya," akunya. 

Target pemilih pemula sudah direkam dalam E-KTP, Haris berharap bisa dikejar semaksimal mungkin oleh Dukcapil. "Targetnya semaksimal mungkin," kata Haris. 

Terpisah, Ketua KPU Provinsi Jambi Iron Sahroni mengatakan terkait masih ada 18.272 pemilih pemula yang belum melakukan perekaman E-KTP, ia meminta Dinas Dukcapil intensif melakukan akselerasi perekaman KTP. Jika hal itu tak dilakukan, Iron menjawabnya harus tetap sesuai aturan. 

"Sesuai administratif syarat orang memilih pertama itu terdaftar di DPT, lalu kedua memilih dengan membawa dokumen Kependudukan diantaranya KTP, untuk itu kita akan melihat dua hari kedepan berkoordinasi dengan Dukcapil Kabupaten/Kota, mudah-mudahan bisa kita koordinasikan dengan segera," akunya.

Sementata terkait persiapan Pemilihan Umum serentak 2024 sudah tampak di Provinsi Jambi. Dalam rapat Forkopimda terkait Pemilu pada Senin (12/2/2024) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi menetapkan target pada Selasa Logistik sudah sampai di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua KPU Provinsi Jambi Iron Sahroni mengatakan, terkait pengiriman logistik umumnya aman. Hal itu lantaran ada tiga kluster pengiriman yakni tanggal 11,12 dan 13 Februari. 

"Untuk kluster pertama (11 Februari,red) kita berangkatkan di Kecamatan atau desa yang jauh. Kemudian 12 Februari diberangkatkan logistik ke desa yang sedang jaraknya, serta 13 Februari diberangkatkan logistik ke lokasi yang dekat dengan ibu kota kabupaten/kota," ucap Iron.

Iron tak menampik ada kendala pengiriman. Namun sudah diantispasi sejak awal. Seperti kendala hujan sehingga ada jalan yang putus atau sulit dilewati, serta juga ada air laut yang naik seperti Tanjabtim dan Tanjabbar.

 "Makanya, kita sudah buat hitung-hitungan kajian dari Kabupaten/Kota jika keadaan normal bisa diberangkatkan 2 hingga 3 jam, namun ketika hujan ketika jalan licin maka sudah diberangkatkan sehari sebelumnya," sampai Iron.

Dari laporan terakhir, Iron mengungkapkan logistik sudah sampai semua ke lokasi yang rawan. 

"Yang jelas untuk jarak tempuh yang jauh sudah kita berangkatkan seperti di Kerinci, hingga hari ini sudah 77 persen logistik telah selesai (sampai, red), dan besok (Selasa) kami KPU Provinsi dan Kabupaten Kota pastikan perlengkapan sudah sampai ke TPS masing-masing," akunya.

Untuk pada Pemilu di 14 Februari, Iron menyatakan sudah menyiapkan langkah mitigasi atas resiko yang dikhawatirkan terjadi, termasuk hujan. "Kami wanti-wanti kalau bisa TPS di gedung pemerintah atau swasta seperti sekolah yang sudah ada dengan pencahayaan lampu yang bagus," katanya.

"Dan kami sudah lakukan mitigasi terhadap hujan. Juga untuk jaringan internet memang ada beberapa tempat yang terbatas namun tak menjadi kendala fatal, karena setelah menghitung suara bisa upload di tempat lain. Di suatu desa seperti ada TPS 2 titik yang tak ada internet sedangkan 3 lainnya ada jaringan internet, maka bisa diambil langkah upload di lokasi terdekat yang ada sinyalnya," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan