60 Persen Kegiatan Siswanya Adalah Praktik
DIALOG: Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Vivi Yulaswati berdialog bersama siswa-siswi Sekolah Asrama Taruna Papua di Timika Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. --
"Misalnya, dalam proses pendalaman ternyata ada yang belum bisa menulis, membaca, maka nanti ada sesi khusus yang kami berikan untuk membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan tersebut," katanya.
Anak-anak juga diarahkan untuk mengikuti ekstrakurikuler (ekskul), seperti sepakbola, marching band, menari, melukis, olah vokal, membuat film pendek juga keterampilan membuat tas khas Papua (noken).
Anak-anak di asrama mendapatkan pendidikan serta pemenuhan kebutuhan gizi yang baik. Terdapat pula klinik kesehatan yang selalu memantau kondisi kesehatan anak-anak secara rutin.
Lembaga pendidikan itu ingin anak-anak bertumbuh menjadi pribadi yang sehat, aman dan nyaman selama belajar di sekolah asrama, terlebih mereka yang tinggal jauh dai orang tuanya.
Pendukung Indonesia Maju
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Vivi Yulaswati, yang berdialog dan melihat dari dekat beragam kegiatan di SATP mengungkapkan kekagumannya kepada proses pembelajaran anak-anak.
Vivi mengaku senang sekali berada di antara anak-anak di Sekolah Asrama Taruna Papua.
"Buat saya, ini pengalaman luar biasa menemukan sekolah yang lengkap dan juga membawa anak-anak dari berbagai tempat di Papua, paling tidak ada tujuh suku di sini," katanya.
Diharapkan agar anak-anak dapat bersekolah dengan penuh semangat di SATP dan terus melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Dari generasi muda terdidik itu diharapkan nantinya bersama-sama membangun Papua dan Indonesia yang maju melalui pendidikan berkualitas.
Sementara itu Senior Vice President Community Development Nathan Kum mengatakan bahwa dalam menjalankan usaha pertambangan, PT Freeport Indonesia (PTFI) sangat memperhatikan pembangunan masyarakat Amugme, Kamoro, dan lima suku kekerabatan serta masyarakat Papua lainnya.
"SATP adalah bagian dari investasi sosial yang telah menjadi komitmen PT Freeport Indonesia kepada generasi muda Papua. Bagi kami, pendidikan yang berkualitas dan bermartabat bagi anak-anak Papua adalah prioritas," katanya.
Selain pada bidang pendidikan, investasi sosial PT Freeport Indonesia adalah mencakup bidang pemberdayaan masyarakat, sosial, budaya, olahraga, infrastruktur, kesehatan, dan ekonomi.
Sekolah Asrama Taruna Papua merupakan sekolah berbasis asrama milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amugme dan Kamoro (YPMAK) yang dikelola oleh Yayasan Lokon (YPL) Perwakilan Timika. YPMAK mengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia.
Institusi YPMAK ini didirikan dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Amugme dan Kamoro, serta lima suku kekerabatan, yakni Suku Dani, Moni, Mee, Nduga, Damal di Kabupaten Mimika, khususnya mencakup bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan.Saat ini terdapat 1.139 pelajar pada jenjang SD dan SMP, serta 78 guru dan 77 pembina asrama. Anak-anak itu berasal dari sekitar kawasan tambang PTFI dengan mengutamakan dari Suku Amugme dan Kamoro, serta lima suku kekerabatan lainnya.