Selama Ramadan, Tempat Hiburan Harus Tutup

Abu Bakar--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pemerintah Kota Jambi telah mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan kegiatan usaha selama Bulan Suci Ramadhan tahun 2024.

Surat edaran ini dibuat setelah hasil keputusan rapat bersama berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jambi, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Dewan Masjid Indonesia (DMI), serta OPD terkait dan Camat se-Kota Jambi pada tanggal 5 Maret 2024.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Kota Jambi, Abu Bakar, surat edaran ini bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan usaha dan ibadah masyarakat selama Bulan Suci Ramadhan. 

"Surat edaran ini merupakan langkah strategis dalam menjaga kebersamaan dan keselarasan aktivitas ekonomi dengan nilai-nilai keagamaan di Kota Jambi," ungkapnya, Kamis (7/3/2024).

BACA JUGA:Stok Aman Hingga Lebaran, Daerah Surples Bisa Subsidi Daerah Defisit

BACA JUGA:Penduduk Jambi Bertambah 176 Ribu

Salah satu poin penting dalam surat edaran ini adalah menghentikan segala bentuk kegiatan hiburan malam seperti bar, diskotik, panti pijat, dan tempat karaoke selama bulan Suci Ramadhan, dimulai dari H-3 sebelum puasa hingga H+3 setelah hari raya Idul Fitri. 

"Pemilik pusat perbelanjaan juga diminta untuk tidak melarang karyawan Muslim menggunakan peci untuk pria dan selendang serta kerudung untuk wanita," katanya.

Abu Bakar menekankan pentingnya menghormati bulan Suci Ramadhan dengan menutup kegiatan usaha seperti restoran, rumah makan, kedai, dan warung kopi menggunakan tirai sehingga tidak terlihat dari luar.

"Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa," tambahnya.

BACA JUGA:Hanya 3 Petahana Bertahan, Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil 1 Didominasi Wajah Baru

Dalam surat edaran ini juga diatur pembatasan pelaksanaan kegiatan tadarus di masjid dan musholla dengan pengeras suara hingga pukul 22.00 WIB. 

Setelah pukul 22.00 WIB, kegiatan tadarus masih boleh dilanjutkan tanpa menggunakan pengeras suara.

Abu Bakar menegaskan pentingnya menghormati waktu dan ketentuan yang telah ditetapkan agar tidak mengganggu ketenangan masyarakat sekitar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan