Kuota Ditambah, Gas Elpiji di Sarolangun Tetap Langka
CARI GAS: Warga mengeluh sulitnya mencari gas elpiji di Kota Jambi. Meskipun ada harga di warung kelontong mencapai Rp 40 ribu per tabung.--
SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO - Beberapa hari terakhir, warga Kecamatan Sarolangun menggeluhkan terjadinya kelangkaan gas LPG bersubsidi kemasan 3 kilogram. Hampir disetiap warung atau toko kecil yang biasanya menjual gas elpiji 3 Kg, habis atau tidak berisi.
Hendri, salah satu warga di Kelurahan Sukarsari mengatakan, kelangkaan gas LPG 3 kilogram dirasakan sejak beberapa hari terakhir.
Dirinya mengaku, hampir dikeseluruhan warung yang dikunjungi tidak memiliki pasokan gas LPG.
“Sudah dua hari ini kami nyari gas LPG 3 kilogram, sudah keliling belum ketemu juga. Biasanya banyak diwarung-warung kecil tapi ini tidak ada,” katanya.
Terkait kelangkaan tersebut, David selaku Kabag Ekonomi Setda Sarolangun mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan instansi terkait.
BACA JUGA:Pengusaha dan Pelabuhan Tak Siap Atur Angkutan, Mobilitas Batubara Sarolangun-Batanghari Distop
BACA JUGA:BPPRD Sarolangun Terapkan Pajak Air Tanah
Menurutnya, Disperindag Sarolangun sedang melakukan penelusuran penyebab terjadinya kelangkaan gas.
“Secara kuota dibandingkan dengan tahun 2023, kita di 2024 ini dapat kuota yang lebih besar dibanding 2023, seharusnya tidak terjadi kelangkaan kalau distribusinya lancar dan alur distribusinya lancar,” katanya.
Disampaikannya,permasalahan ini lagi ditelusuri kawan-kawan Diskoperindag untuk melihat apa yang sebenarnya yang terjadi dilapangan.
Sebab menurutnya, ditahun 2024 ini Sarolangun juga memiliki kuota pendistribusian lebih besar dibanding tahun 2023 kemarin.
Pendistribusian dari Pertamina kepada para agen dipastikan cukup lancar, namun tak menyangka bisa terjadi kelangkaan.
“Tahun ini sekitar 4.973 metrik ton, itu kurang lebih naik sekitar 150 metrik ton dibandingkan tahun 2023 lalu,” ungkapnya.
BACA JUGA:Ramadhan, Tempat Hiburan di Sarolangun Dipinta Tutup