Macron Akan Ajukan Gencatan Senjata
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) pada Jumat (19/8/2022) mengadakan pembicaraan via sambungan telepon untuk membahas situasi di Ukraina. ANTARA/Xinhua/aa.--
Di Ukraina Selama Olimpiade Paris
MOSKOW, JAMBIEKSPRES.CO-Presiden Prancis Emmanuel Macron, Sabtu (16/3), menyatakan akan mengusulkan gencatan senjata di Ukraina selama Olimpiade Paris berlangsung sebagai upaya menurunkan ketegangan dalam perang Rusia-Ukraina.
"Kami akan ajukan hal itu," kata Macron dalam sebuah wawancara dengan televisi Ukraina kala ditanya apakah akan mengajukan tawaran gencatan senjata kepada Rusia selama masa Olimpiade.
Ibu kota Prancis, Paris, menjadi tuan rumah Olimpiade 2024 yang berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus mendatang.
Selain itu, Macron berkata bahwa ia siap berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin soal upaya penurunan konflik di Ukraina.
"Saya akan angkat teleponnya (jika Putin menelepon). Itu adalah tanggung jawab saya dan saya akan dengarkan apa usulannya," ucap Presiden Prancis itu.
BACA JUGA:Rekonsiliasi Nasional Perlu Dibangun Jauh-jauh Hari
BACA JUGA:Jakarta Punya Modal Awal Jadi Kota Bisnis Saingi New York
"Jika Putin ingin mengajukan sesuatu, saya akan dengarkan usulannya," kata dia menegaskan.
Meski demikian, Macron menganggap bahwa Ukraina masih harus tetap dibantu dengan semua aspek yang mereka perlukan untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan perangkat militernya.
Macron juga menegaskan bahwa Prancis siap menghadapi eskalasi konflik di Ukraina apabila terjadi. Namun, Prancis tidak akan menjadi pihak yang memicunya, kata dia.
"Kami siap menghadapi tantangan apapun. Jika pihak Rusia memicu babak eskalasi baru, kami siap bertindak demi keselamatan Ukraina dan rakyat Eropa, tapi Prancis tidak akan menjadi yang pertama yang memicu agresi," ucap Macron.
Menyusul sebuah konferensi terkait Ukraina yang digelar di Paris, Februari lalu, Macron mengatakan bahwa pemimpin negara-negara Barat telah mempertimbangkan untuk menerjunkan tentaranya langsung ke Ukraina.
Meski mufakat terkait hal tersebut belum tercapai, ia menegaskan segala kemungkinan masih terbuka hingga saat ini. (ant)