Terjadi Kenaikan Harga Beras di Jambi Pemerintah Sebut Efek El Nino
PENYUMBANG INFLASI: Stok beras di gudang bulog Jambi. Beras merupakan komoditas penyumbang inflasi di Jambi.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Provinsi Jambi dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Nasional (TPIN) pada Senin (18/3) melaporkan mengenai kenaikan dan kelonjakan komoditas penyumbang inflasi.
Untuk di Provinsi Jambi terjadi kenaikan harga komoditas di Jambi terlihat pada harga beras di Kabupaten Merangin dan Batanghari yang disinyalir akibat dari El Nino.
Muktamar Hamdi selaku Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan mengatakan, dari hasil rapat koordinasi tersebut bahwa saat ini Provinsi Jambi sedang berada di angka inflasi yang tinggi. Sehingga Pemprov bergerak untuk menstabilkan angka tersebut di setiap Kabupaten dan Kota.
Pada laporan terakhir minggu lalu, Muktamar menyampaikan adanya kenaikan relatif di komoditas beras di Kabupaten Merangin dan Batanghari.
"Kalau untuk harga, ya khusus untuk Provinsi Jambi, yang kita ketahui relatif ada kenaikan harga yaitu harga beras di Kabupaten Merangin dan Batanghari," ungkapnya.
BACA JUGA:Asraf Sidak di Pasar, Harga Mulai Turun
BACA JUGA:Sandiaga Uno Kunjungi Wisata Mangrove di Tungkal
Penyebab kenaikan lantaran akibat dari El Nino yang menerjang, menyebabkan banjir berkepanjangan yang akhirnya membuat hasil sawah menjadi gagal panen.
"Itu ada kemungkinan karena efek El Nino, ya banjir kemarin. Akibatnya kan sawah kita jadi gagal panen sehingga pasokan beras kita agak tersendat," jelasnya.
Diketahui memang banyak daerah di Jambi yang terdampak banjir dalam beberapa waktu ini. Tetapi daerah Merangin dan Batanghari menjadi daerah dengan dampak paling besar sehingga menimbulkan kenaikan harga bahan pokok beras dibandingkan daerah lainnya di Provinsi Jambi.
"Alasannya akibat banjir itu tadi, daerah lain juga kena (banjir), cuma mungkin dampak paling besar memang di 2 daerah itu," sampainya.
Meskipun demikian, Ia pun menjelaskan bahwa musim panen di daerah Jambi sendiri masuk di bulan Maret dan April. Oleh karena itu, Pemerintah meyakinkan bahwa memasuki bulan Maret ini, harga akan terus diupayakan stabil.
"Memasuki bulan Maret ini, pasokan di pasar mulai stabil dan harga di pasar stabil karena sudah memasuki musim panen. Panen kita sendiri diantara Maret sampai dengan April,"ujarnya.
Ia pun menjelaskan, bahwa dalam laporan minggu ini seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi sudah disampaikan semua. Tidak ada rekam jejak terlambat dalam laporan terkini, sebab, diketahui bahwa minggu lalu Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) masuk sebagai daerah yang tidak melapor