Kemendikbudristek Dukung Vokasi Fesyen Penuhi Kebutuhan Industri
Peragawati membawakan busana kolaborasi desainer saat pembukaan Semarang Fashion Trend 2023 di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung pengembangan pendidikan vokasi bidang tata busana atau fesyen guna memenuhi kebutuhan industri termasuk mengenai ketersediaan sumber daya manusia (SDM).
“Perkembangan industri fesyen saat ini menghadapi tantangan dan peluang yang semakin kompleks sehingga pendidikan vokasi berperan mempersiapkan SDM untuk menghadapi dinamika itu,” kata Direktur SMK Kemendikbduristek Wardani Sugiyanto dalam keterangan di Jakarta.
Indonesia melalui pendidikan vokasi memiliki potensi besar dalam menciptakan SDM yang terampil dan berkualitas di bidang busana mengingat terdapat 1.130 SMK dan 10 Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dengan program studi tata busana.
“Kerja sama ini harus saling menguntungkan. Kami sangat berharap produk-produk kreatif dari anak-anak SMK ini bisa disalurkan atau diberikan jalan ke arah mana perdagangan ini bisa kita putar, peluang mana yang bisa kami tangkap," katanya.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Buka Seleksi Guru ASN PPPK 419.146 Orang
BACA JUGA:Kemendikbudristek Minta Kampus Optimalkan Fungsi Science Techno Park
Salah satu upaya mendorong potensi pendidikan vokasi terhadap kebutuhan industri adalah melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara SMK dengan industri yang dalam hal ini adalah BT Batik Trusmi.
Lima SMK yang menandatangani PKS dengan BT Batik Trusmi yaitu SMKN 30 Jakarta, SMKN 32 Jakarta, SMKN 2 Cirebon, SMK Yami Waled Cirebon, dan SMK Bina Cendekia Cirebon.
Bagi industri Batik Trusmi, kemitraan dengan SMK menjadi sebuah peluang untuk mengembangkan bisnis terutama dalam merekrut SDM tata busana yang terampil dan kompeten.
“Kami di industri fesyen khususnya kriya memang industri yang padat karya sehingga membutuhkan banyak kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Alhamdulillah dijembatani oleh Kemendag dan Kemendikbudristek,” kata CEO dan founder BT Batik Trusmi Sally Giovanny.
BACA JUGA:ITB Dukung Kemendikbud Revitalisasi Alat Laboratorium Perguruan Tinggi
BACA JUGA:Kemendikbudristek Nilai Diplomasi Budaya Sebagai Aspek Penting Film
Sally mengaku tertarik bermitra dengan satuan pendidikan vokasi guna memenuhi kebutuhan SDM sehingga membuka kesempatan kepada satuan pendidikan vokasi untuk berkontribusi dalam program-program BT Batik Trusmi.
Sementara itu, ruang lingkup PKS ini mencakup penyelarasan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penyediaan pendidik tamu dari DUDI di SPV sekaligus rekrutmen lulusan pendidikan vokasi.