Pengecer BBM Subsidi Diringkus, Dua Mobil Tanki Pertamina Ikut Diamankan

DIAMANKAN : Dua unit mobil Tanki Pertamina El Nusa yang digunkan 3 tersangka saat melakukan pengeceran BBM subsidi turut diamankan Ditreskrimsus Polda Jambi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi di wilayah Jambi berhasil diungkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi dengan mengamankan 3 orang tersangka.

Hal ini diungkapkan oleh Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Bambang Yudo P yang didampingi Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto dan Kasubdit IV/Tipidter, Akbp Reza Khomeini saat konferensi pers di Lapangan Hitam Polda Jambi, Selasa (19/3) kemarin.

Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, dalam pengungkapan kasus penyalahgunaan BBM ini petugas berhasil mengamankan 3 orang tersangka berinisial (IP), (AC) dan (AS), satu diantaranya merupakan pemilik gudang BBM penampungan BBM ilegal. “Pada tanggal 9 Maret 2024 tepatnya hari Sabtu, kita dapat informasi sebelumnya di tanggal 7 bahwa ada kegiatan penyalahgunaan BBM. Kemudian kita langsung turun kelapangan pada hari itu (7 Maret,red) namun belum mendapatkan hasil,” ujarnya.

Kemudian, kata Bambang, pada tanggal 9 Maret 2024 lalu pihaknya kembali turun ke lokasi dan benar saja, pihaknya menemukan kegiatan ilegal ini. Ketiga para tersangka ini memiliki peran masing-masing (IP) dan (AC) merupakan sopir truk tangki BBM Pertamina El Nusa dan (AS) merupakan pemilik gudang yang berlokasi di Batanghari. 

Ketiga para tersangka ini diamankan di Desa Kembang Sari, Kecamatan Muaro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari. “Dari hasil pemeriksaan saksi, modus mereka yaitu mereka menurunkan atau membuang sebagian isi tangki untuk kepentingan sendiri dan pemilik gudang, mereka menjual kembali solar mereka kepada orang umum,” jelasnya.

Sementara itu, dijelaskan Bambang, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, perbuatan para tersangka masih dalam batas toleransi, namun hal seperti ini akan menjadi perhatian dan atensi pihaknya karena telah melakukan penyalahgunaan BBM subsidi. “Berdasarkan pemeriksaan mereka mengaku baru melakukan perbuatan itu sekitar 3 atau 4 kali, namun kenyataannya mereka sudah melakukannya selama 1 tahun dan mereka sudah pandai dalam membuka segel tangki truk BBM,” ungkapnya.

Dari hasil pengungkapan kasus penyalahgunaan BBM ini, petugas berhasil mengamankan sebanyak 24 dirigen yang berisi BBM dengan total 852 liter, 3 drum plastik, 1 ember kuning, 1 selang, 1 selang plastik, 1 corong, 2 unit mobil dan 2 buah STNK. 

Atas perbuatannya, para tersangka diancam dan disangkakan  Undang-undang 40 angka 9 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penempatan dan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-undang perubahan atas Pasal 55 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Migas Pasal 5 KUHP dengan pidana 6 tahun dan denda paling tinggi  Rp 60 miliar. (*)

Tag
Share