Benteng Kokoh Itu Bernama Jay Idzes

BEK TIMNAS: Pemain timnas Indonesia yang memperkuat klub Serie B Italia Jay Idzes. FOTO: ANTARA/HO/PSSI --

Statistik dari @lapangbolastats berbicara pada laga itu, Jay tampil solid dengan 56 kali operan dengan akurasi 86.79 persen, melakukan tiga intersep, dua sapuan, dua tekel sukses dari tiga kesempatan, dan satu tembakan tepat sasaran.

Penampilan solidnya lalu berbuah pujian yang dilontarkan STY yang seusai laga mengatakan “Jay terlihat sangat bagus".

Seusai debut sempurnanya di SUGBK, Jay mengaku laga itu sangat emosional baginya. Didukung puluhan ribu suporter Merah Putih di stadion kebanggaan Tanah Air membuat Jay tak bisa berkata-kata banyak hal. Ia hanya mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya pada suporter Indonesia malam itu.

"Sangat emosional. Kami sangat merasakan dukungan dari pendukung dan kami sangat mengapresiasinya,” papar Jay.

Kehadiran Jay Idzes di lini pertahanan Garuda bagai obat mujarab setelah pada dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua sebelumnya, melawan Irak dan Filipina, pertahanan Indonesia goyang dan kerap melakukan kesalahan sendiri.

Tentu sangat tertanam dibenak pencinta sepak bola Indonesia bagaimana pertahanan Merah Putih melakukan kesalahan demi kesalahan di barisan pertahanan saat dibantai 1-5 lawan Iraq di Stadion Internasional Basra, Irak, 16 November tahun lalu.

Begitu juga saat melawan sesama negara ASEAN, Filipina di Stadion Rizal Memorial, Filipina, 21 November tahun lalu ketika pertahanan Indonesia dibombardir Patrick Reichelt dan kawan-kawan yang berujung hanya raihan satu poin dari laga tim asuhan Michael Weiss tersebut.

Pada laga melawan Vietnam, tim tamu lebih mendominasi permainan, terkhusus di babak pertama. Namun, trio Jay, Rizky Ridho, dan Justin Hubner berhasil membuat tim julukan The Golden Stars itu tak bisa berbuat apa-apa di kotak penalti karena tanpa satupun melesatkan tembakan tepat sasaran.

Beberapa kali tembakan tidak tepat sasaran yang dibuat Vietnam pun juga jauh dari kata membahayakan karena akurasinya lemah hingga melambung tinggi.

Meski belum sepenuhnya teruji melawan tim-tim Asia lainnya di kualifikasi Piala Dunia 2026, penampilan Jay pada laga Vietnam setidaknya sudah memberikan angin segar di pertahanan Indonesia yang kini sudah memiliki sosok bek yang tinggi, kuat, tenang, dapat membangun serangan, dan pandai membaca permainan.

Tak ayal jika sekelebat melihat aksi Jay pada laga lawan Vietnam seperti melihat aksi-aksi yang ditampilkan salah satu bek tengah terbaik dunia bernomor punggung sama dan sama-sama memiliki darah Belanda seperti dirinya, yaitu Virgil van Dijk.

Selalu tampil pandai dan tenang di lini pertahanan, pendukung Liverpool mengelukan Van Dijk dalam sebuah lagu yang kerap dinyanyikan ketika berlaga "He's our center-half, he's our number four. Watch him defend, and we watch him score. He'll pass the ball, calm as you like. He's Virgil Van Dijk. He's Virgil Van Dijk".

Datangnya Van Dijk pada musim dingin 2018 membuat pertahanan Liverpool yang awalnya keropos menjadi begitu kokoh sejak kedatangan bek yang pernah memenangkan pemain terbaik Eropa pada 2019 itu.

Begitu juga dengan Jay, kedatangannya juga membuat ketenangan ada di barisan pertahanan Indonesia yang berujung clean sheet pertama di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua setelah pada dua laga sebelumnya dibombardir dengan enam gol.

Selain soal clean sheet, kemenangan itu juga menjadi kemenangan pertama di babak grup kualifikasi Piala Dunia setelah penantian 19 tahun bulan sejak kemenangan 3-1 melawan Turkmenistan pada 17 November 2004 silam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan