Mate Ningde

Oleh : Dahlan Iskan--

Dari Putian mereka bisa ke utara, ke pelabuhan di utara Fuzhou, untuk merantau ke Asia Tenggara. Atau dari Putian ke selatan, ke Quanhou dulu. Lalu ke Nusantara. Yang lebih banyak ke Amoi dulu lalu ramai-ramai ke seluruh Nusantara. Kini kota pelabuhan Amoi bernama Xiamen. 

Saya ke Xianyou juga untuk memanfaatkan waktu tunggu. Saya punya janji ke Ningde. Bertemu bos besar di sana. Ia masih dalam perjalanan internasional ke Ningde. 

Dari Fuzhou ke Ningde pilih naik kereta cepat yang bukan Gaotie. Kecepatannya 200 km/jam. Ke arah utara. Ke arah kota Wenzhou –di Provinsi Zhejiang. Anda sudah tahu Wenzhou: kampungnya bos besar pabrik nikel terbesar di Morowali, Sulawesi Tenggara. 

Ningde memang bertetangga dengan Wenzhou. Anda juga sudah tahu Ningde. Di kabupaten inilah pabrik baterai lithium terbesar di dunia: CATL. 

Ningde mengingatkan saya ke kota Bima di Sumbawa Timur. Kotanya sama-sama berada di teluk yang amat dalam. Teluk itu menjorok masuk jauh ke lekuk pegunungan. Indah sekali. 

Teluk itu terancam pendangkalan oleh muara sungai. Maka di bagian itulah dilakukan reklamasi. Luas sekali. Murah sekali. Tinggal ambil sedikit tanah dari gunung di dekatnya. Sekalian untuk pengendalian air muara sungai. 

Itu juga yang sejak lama saya usulkan untuk Bima. Untuk mengatasi kepadatan kota. Sekaligus pengendalian banjir. Ningde ternyata sudah melakukannya. Sampai bisa undang investor kelas dunia. 

Kota Ningde memang dibentengi gunung dan pegunungan. Belakangan ditemukan berbagai kekayaan tambang di dalamnya. Berbagai bahan baku industri hulu ada di situ. Air terjun pun tak terhitung jumlahnya. 

Maka banyak pembangkit listrik tenaga air dibangun di Ningde. Kini mencapai lebih dari 3000 MW. Pabrik baja pun bisa dibangun. Dapat listrik murah. Juga listrik yang mampu menerima tekanan beban pengecoran. 

Di hilirnya lagi dibangun galangan kapal besar. 

Belakangan, muncul yang lebih hilir lagi: baterai lithium. 

Presiden Xi Jinping pernah jadi ketua partai di kabupaten ini. Lalu naik jadi ketua partai di provinsi Fujian. Dua periode. Naik lagi jadi ketua partai di provinsi yang lebih besar: Zhejiang. Juga dua periode. Naik lagi ke kota terbesar: Shanghai. Lalu jadi wakil presiden. Akhirnya Anda tahu: ia jadi presiden. Kini periode ketiga pula. 

Di tiap jenjang itu prestasinya luar biasa. Ekonomi provinsi Fujian tumbuh sekitar 18 persen selama 10 tahun berturut. Ekonomi Zhejiang tumbuh sekitar 20 persen selama Xi Jinping di sana. 

Begitu panjang perjalanan karirnya. Begitu tinggi prestasinya. 

Sayang masih juga ada toilet seperti di Xianyou. (Dahlan Iskan)

Tag
Share