Dokter Meluruskan Mitos Seputar Paru-paru Basah
Petugas medis memperlihatkan hasil rontgen paru-paru dalam kegiatan pemeriksaan--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Dr. Ermono Superaya Sp. BTKV dari RSUP Fatmawati Jakarta telah meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk mitos yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan menggunakan kipas angin menghadap badan dengan paru-paru basah.
Menurutnya, paru-paru basah bisa terjadi karena adanya infeksi pada paru-paru atau penyakit jantung yang menyebabkan adanya air di paru-paru, bukan semata karena sering tidur di lantai.
"Tidur di lantai tidak menyebabkan paru-paru basah. Yang perlu diperiksa adalah jantung dan paru-paru, karena tidur di lantai sebenarnya tidak menjadi masalah," katanya di Jakarta, Kamis.
Ia menegaskan bahwa penggunaan kipas angin yang menghadap langsung ke badan semalaman semasa tidur juga bukan penyebab utama paru-paru basah.
BACA JUGA:UIN STS Jambi Sediakan 1.460 Kuota Mahasiswa Baru
BACA JUGA:Ciptaan Desainer Ternama
Menurut dr. Ermono, infeksi yang dapat menyebabkan paru-paru basah bisa terjadi jika kipas angin yang dipakai kotor dan berdebu karena tidak dibersihkan. Debu tersebut dapat terhirup dan masuk ke dalam paru-paru selama tidur, dan kondisi tersebut dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang mengakibatkan paru-paru berisi cairan.
"Jadi, paru-paru basah terjadi karena debu yang mengendap di paru-paru. Dalam tubuh, sel darah putih akan melawan infeksi tersebut, yang menyebabkan radang," tambahnya.
Dr. Ermono juga menjelaskan bahwa penyakit jantung atau infeksi bisa menyebabkan paru-paru terendam air secara terus menerus. Jika pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi pada paru-paru, pasien disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan dan pengeluaran cairan guna memastikan tidak ada tumor atau kanker pada paru-parunya.
"Penting untuk kontrol ke dokter secara teratur hingga tidak ada masalah lagi. Jangan menganggap remeh, dan jangan bosan untuk berkonsultasi dengan dokter," ujarnya.
Dia menyarankan pemeriksaan jantung dan paru-paru untuk mendeteksi kemungkinan adanya paru-paru basah atau infeksi lainnya. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya berolahraga, menggunakan masker, serta menghindari paparan debu dan asap untuk mencegah penyakit paru-paru. (ant)