Cara Mengembalikan Pola Tidur Setelah Ramadan

Beberapa orang tiduran seusai shalat di Masjid Hidayatullah, Jakarta--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Ketua Umum Terpilih PP Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, memberikan beberapa saran untuk mengatasi gangguan pola tidur yang umum terjadi selama bulan Ramadhan.

Selama menjalankan ibadah puasa, orang Muslim sering mengalami perubahan pola tidur karena bangun lebih awal untuk sahur dan beribadah hingga larut malam.

Hermawan menekankan pentingnya melakukan relaksasi selama beberapa hari untuk mengembalikan pola tidur setelah bulan Ramadhan. "Jika ada gangguan tidur karena perubahan pola tidur, itu dapat diatasi dengan gizi dan relaksasi selama tiga hingga lima hari," katanya.

Dia menyarankan untuk mengistirahatkan tubuh pada pukul delapan atau sembilan malam jika tidak ada kebutuhan mendesak untuk begadang atau beraktivitas di malam hari. "Pada periode transisi ini, biasakan untuk beristirahat lebih awal, misalnya pukul delapan atau sembilan malam, jika tidak ada kegiatan penting di malam hari," tambahnya.

BACA JUGA:Nilai 95

BACA JUGA:Saksi Kebangkitan Kemerdekaan Bangsa Asia-Afrika

Hermawan menjelaskan bahwa tubuh manusia memiliki "alarm" internal yang mengatur pola tidur. Sebagai contoh, orang Muslim yang biasanya bangun pukul 04.00 atau 05.00 pagi untuk shalat subuh memiliki alarm internal untuk bangun pada waktu-waktu tersebut. Membiasakan diri bangun pagi dapat membantu memulihkan pola tidur ke kondisi normal.

Selain itu, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan manajemen stres juga berperan penting dalam memulihkan pola tidur yang terganggu selama bulan puasa. "Tidur berkualitas terjadi ketika kita tidur selama lima hingga delapan jam. Dengan asupan nutrisi yang cukup dan manajemen stres yang baik, kita dapat kembali tidur dengan nyenyak dan pulih ke pola tidur yang normal," jelasnya. (ant)

Tag
Share