Cuaca Ekstrem, Nelayan Diimbau Waspada

--

MUARASABAK-Menghadapi cuaca ekstrem mendekati akhir tahun 2023, nelayan di Kabupaten Tanjabtim diimbau untuk tetap waspada saat pergi melaut. Pasalnya, biasanya cuaca ekstrem yang akan dimulai di bulan November sampai awal tahun itu akan terjadi hujan deras yang disertai angin kencang.
Hal itu juga biasanya banyak terjadi di wilayah pesisir dalam Kabupaten Tanjabtim, seperti Kecamatan Kuala Jambi, Mendahara, Muara Sabak Timur, Nipah Panjang dan Sadu. Kelima kecamatan tersebut merupakan wilayah yang warganya sebagian berprofesi sebagai nelayan.
Seperti Kecamatan Kuala Jambi, Camat Rasyid mengimbau kepada masyarakat nelayan untuk tetap waspada saat pergi melaut mencari ikan dan sejenisnya. Karena perubahan kondisi cuaca saat ini belum bisa diprediksi, sehingga bisa saja cuaca buruk akan datang.
"Nelayan harus lebih berhati-hati dan waspada menyikapi perubahan kondisi cuaca ini. Karena kita tidak tahu, saat berangkat melaut cuaca sedang bagus, tapi ketika sudah di laut cuaca menjadi berubah," katanya.
Memang, lanjutnya, pada minggu terakhir ini Kabupaten Tanjabtim terus diguyur hujan cukup deras. Biasanya Kecamatan Kuala Jambi ini, kalau sudah dekat akhir tahun sudah mulai hujan disertai angin kencang, jadi perlu di waspadai.
"Kalau sudah hujan deras di wilayah kami ini, biasanya disertai angin kencang. Itu yang harus diwaspadai oleh setiap masyarakat kami yang tinggal di wilayah pesisir," ungkapnya.
Sementara itu, sampai saat ini belum ada laporan terkait ancaman ketinggian gelombang di sekitar laut Kuala Jambi. Akan tetapi para nelayan juga diimbau untuk waspada dan harus memahami betul kondisi cuaca sebelum melakukan aktifitas di tengah laut.
"Kalau ketinggian gelombang masih normal, belum terlalu ekstrim. Tapi para nelayan tidak boleh lengah, harus bisa memahami betul perubahan kondisi cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu," sebutnya.
Menurutnya, biasanya jika mendapati kondisi cuaca yang ekstrim atau perubahan cuaca ditengah laut, para nelayan akan segera bergegas meninggalkan lokasi tersebut dan berlindung di pesisir pantai guna menghindari ancaman bahaya.
"Kalau pas lagi jaring, tiba-tiba kondisi cuaca berubah terlalu ekstrim dan sekiranya membahayakan, para nelayan tidak mau ambil resiko," ucapnya.
Selain nelayan, Rasyid juga mengimbau kepada masyarakat yang rumahnya berada di pesisir pantai, untuk juga waspada akibat angin puting beliung. Karena beberapa waktu lalu, Kecamatan Kuala Jambi khususnya di Desa Teluk Majelis dihantam angin puting beliung.
"Jadi kami mengimbau masyarakat yang ada di Tiga kelurahan dan desa, yakni Kelurahan Tanjung Solok dan Kampung Laut serta Desa Teluk Majelis untuk waspada angin puting beliung," terangnya.
"Dua wilayah itu memang jalur lintasan angin puting beliung. Dan bisa dikatakan paling sering terdampak bencana alam itu," tambahnya. (lan)

Tag
Share