Pasca Idul Fitri, Harga Ayam dan Bawang Melambung Tinggi

PENINJAUAN : Pihak Badan Pangan Nasional saat Monitoring Stabilisasi Harga Bahan Pokok di Pasar Angso Duo Jambi Pada Maret 2024 lalu.--

Sebelumnya Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun mengatakan, tingginya harga bahan pangan ini karena ada siklus kegiatan di masyarakat. 

"Dengan lonjakan dan tingginya harga bahan pokok ini tim dari pemkot Jambi harus mengambil langkah," katanya. 

"Kalau harga terus tinggi kasihan masyarakat," ujarnya 

Harus ada langkah cepat yang perlu diambil Pemkot maupun Pemprov Jambi, sampai lonjakan harga bisa ditekan dan beban masyarakat berkurang. 

BACA JUGA:HORE! Harga TBS Jambi Naik Lagi Jelang Lebaran

BACA JUGA:Bapanas Pastikan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan

"Jangan lengah, mungkin kemarin euphoria masa pemilu. Tapi langkah cepat harus dilakukan, pemerintah punya tim, ada disperindag yang harus bersikap cepat, ada anggarannya disana," ungkapnya. 

Lebih lanjut Junedi menilai, upaya yang sudah dibuat pemerintah dalam menyikapi tingginya harga bahan pangan selama ini belum efektif.

"Harus ada langkah strategis lah mengambil tindakan untuk menurunkan harga bahan pokok di masyarakat, pasar murah kita lihat juga belum efektif, sebarannya tidak luas dan tidak merata," katanya. 

Disisi lain Pemerintah Kota Jambi sudah berupaya untuk menekan harga bahan pangan di Kota Jambi.

Salah satu upayanya melakukan perjanjian kerjasama dengan dua daerah yaitu Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta. 

BACA JUGA:WADUH! Merangin Masuk 10 Besar Harga Beras Tertinggi di Sumatera

BACA JUGA:Petani Duku Mengeluh, Sekilo Dihargai Rp 3,5 Ribu

Dengan dua daerah tersebut, Pemkot Jambi bersepakat untuk melaksanakan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam rangka upaya pengendalian inflasi, dengan ruang lingkup meliputi kerjasama antar pemerintah (government to government), maupun antar dunia usaha (business to business). (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan