Terkait Proyek Batu Andesit dan Bollard, BPK Diminta Periksa Dinas PUPR Sungai Penuh
Batu Andesit yang mengantikan aspal di depan Gedung Nasional Sungaipenuh, mulai rusak dan bergelombang karena longgar.--
Yudi, seorang aktivis setempat, menyoroti masalah ini dengan serius. "Proyek-proyek ini seakan-akan hanya asal jadi. Kita mempertanyakan kinerja Dinas PU Kota Sungaipenuh," tegasnya.
Menyikapi kondisi ini, Yudi meminta Walikota Sungaipenuh untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas PU Sungaipenuh, Khalik Munawar. "Kita juga minta aparat hukum memeriksa Kadis PU terkait pengerjaan sejumlah proyek di Kota Sungaipenuh," tambahnya.
Dalam keterangannya, Yudi juga menyebutkan adanya upaya penutupan kerusakan dengan melakukan pengecatan bola menjadi warna emas, yang dianggapnya tidak efektif.
BACA JUGA:Empat Bacawako Sungai Penuh Ambil Formulir di Penjaringan Demokrat, Siapa Berpeluang?
BACA JUGA:Jadi Tersangka SPJ Fiktif Hibah KONI Sungai Penuh, General Manager GH Hotel Ditahan
Padahal, data menunjukkan bahwa revitalisasi jalan aspal menjadi jalan batu andesit menghabiskan anggaran sebesar Rp. 900 juta dari APBD Kota Sungai Penuh, ditambah dengan proyek bollard, total anggaran mencapai milyaran rupiah.
Kritik dan desakan dari warga ini menegaskan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan kualitas dalam pelaksanaan proyek pembangunan demi kesejahteraan dan keamanan bagi seluruh warga Sungai Penuh. (*)