Peran Pemda Dinilai Penting Dalam Mengatasi Masalah Literasi Digital
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya Wijaya Kusumawardhana menyampaikan paparan dalam acara Ngopi Bareng Kementerian Komunikasi dan Informatika di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (26/4/2024). (ANTARA/F--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya Wijaya Kusumawardhana menilai pemerintah daerah (pemda) punya peran penting dalam upaya mengatasi masalah literasi digital.
Dalam acara Ngopi Bareng Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Jumat, dia menyampaikan gambaran masalah literasi digital di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Menurut dia, infrastruktur jaringan telekomunikasi 4G sudah tersedia 100 persen di daerah tersebut, tetapi pemanfaatannya belum optimal.
"Saya menginap di hotel, salah satu yang terbaik di sana. Begitu saya mau membayar saya tanya bisa pakai debit? Jangankan pakai Qris, kartu kredit, itu enggak bisa. Ternyata mereka menggunakan transfer," kata dia.
BACA JUGA:Muslim Gandeng Ketua Golkar Daftar PKS dan Demokrat Maju Pilkada Tanjabtim
BACA JUGA:Cerita Pengalaman Syuting TAOL
"Ternyata yang saya temui memang dari data yang ada kabupaten tersebut memang ternyata walaupun secara infrastrukturnya bagus, tetapi pemanfaatannya kurang maksimal, karena ada satu masalah, yaitu literasi digital," ia menambahkan.
Wijaya mengemukakan perlunya mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan peran dalam upaya mengatasi masalah literasi digital.
"Jadi, sekarang, yang pertama adalah peran pemerintah daerah memang harus didorong," katanya.
Ia menekankan pentingnya peningkatan literasi digital untuk mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi yang sudah tersedia.
"Penguatan infrastruktur harus diimbangi dengan literasi digital, karena kalau kita mau ke depan kita full digital atau hybrid saja, tidak hanya infrastruktur tetapi juga literasinya juga diimbangi," katanya.
"Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam, pertama, mendukung persebaran infrastruktur telekomunikasi khususnya fiber optik, dan yang kedua adalah peningkatan dan penguatan literasi digital," demikian Wijaya Kusumawardhana. (ant)