Analisis Selevel Menteri, SAH Tegaskan Stunting Terkait Dengan Pendidikan dan Upah Yang Layak

Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM mengunjungi salah satu sekolah di Provinsi Jambi. --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Hari Buruh dan Pendidikan yang diperingati secara berurutan tanggal 1 dan 2 Mei 2024 kemarin membuktikan kapasitas analisis seorang Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM, analis yang berbicara dengan kedalaman selevel Menteri kabinet.

Berbicara di Jakarta, Kamis (2/5) kemarin, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi yang juga Anggota Komisi IX DPR RI itu mengatakan dalam upaya membantu menuntaskan stunting di Indonesia perlu ditingkatkan usaha - usaha membangun dunia pendidikan dan kesejahteraan kaum pekerja melalui peningkatan upah yang layak.

BACA JUGA:Hari Buruh, SAH Ingatkan Pentingnya Usaha Perlindungan dan Keadilan pada Pekerja Indonesia

BACA JUGA:Gandeng BPOM, SAH Edukasi Masyarakat Akan Peta Mutu Obat dan Makanan

"Kita di Komisi IX DPR menyadari stunting berhubungan dengan kemampuan pendidikan tenaga kerja dan upah yang layak. Jika lalai, tanpa kita sadari kita telah menabung bom waktu yang berdampak bagi masa depan Indonesia," ungkap legislator yang dijuluki bapak beasiswa Jambi tersebut.

Untuk mengatasi hal ini, SAH mengatakan pendekatan inklusif dalam penanganan stunting oleh para pelaku ekonomi seperti pengusaha penting untuk dilakukan, karena para pengusaha membawa dana yang besar untuk membantu menangani masalah stunting di Indonesia.

BACA JUGA:SAH Minta BPOM Jawab Kebutuhan Masyarakat Akan Keamanan Pangan dan Obatan

BACA JUGA:Langgar Aturan dan Meresahkan, Masyarakat Minta Pemkot Jambi Tetibkan 'Pak Ogah

Selain itu SAH menyebutkan para pelaku ekonomi juga memiliki akses dan koneksi yang luas terhadap panganan bergizi, yang dapat disalurkan kepada mereka yang membutuhkan untuk mencegah stunting.

"Kombinasi intervensi gizi yang diupayakan dengan promosi kesehatan serta peningkatan kapasitas dan literasi kesehatan kelompok masyarakat adalah kunci sukses perangi stunting," ujarnya.

BACA JUGA:Studi Mercer | Mettl, 75 Persen Perusahaan Indonesia Anggap AI Penting dalam Perekrutan

BACA JUGA:Sempat Jadi Kantor Pusat Perusahaan Minyak Milik Belanda

Terakhir SAH mengingatkan untuk penanganan stunting pemerintah harus berfokus pada tiga pendekatan, yaitu peningkatan akses pangan, investasi pendidikan dan kesehatan, serta penyuluhan dan kampanye. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan