Inflasi di Kerinci Terpacu oleh Kenaikan Harga Cabe Rawit dan Bawang Merah
Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi menyampaikan inflasi terkini di Provinsi Jambi pada Kamis (2/5) dengan melaporkan daerah dengan inflasi y-o-y tertinggi berada di Kabupaten Kerinci dengan inflasi sebesar 6,09 Persen dan terendah di Muaro Bungo dengan 3,18 Persen.
Diketahui bahwa Kabupaten Kerinci memiliki nilai inflasi yang tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya yang masuk dalam perhitungan.
Hal ini dilihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Antar Wilayah Cakupan IHK di Provinsi Jambi bahwa Kerinci untuk "m-to-m" dinilai 0,97 Persen, inflasi "y-to-d" dinilai 3,51 Persen, dan inflasi "y-on-y" di 6,09 Persen.
BACA JUGA:Jelang PPDB, SAH minta Pemerintah Antisipasi Dampak Inflasi Sektor Pendidikan
BACA JUGA:Al Haris : Pemprov Tingkatkan Kolaborasi Bersama BI Atasi Inflasi dan Stabilitas Ekonomi
Disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo bahwa, angka itu menjadi angka terjauh dari target yang ditetapkan dari Bank Indonesia untuk nilai inflasi di Provinsi Jambi.
"Untuk inflasi kumulatifnya, Kerinci berada di atas target Bank Indonesia yang berada di rentan 2,5 persen plus minus satu. Maka Kerinci sudah di 3,51 dan jika kita memacu pada target maka maksimalnya di 3,5," ungkapnya.
Adapun terkait penyebab tingginya inflasi di Kerinci, Agus menyampaikan bahwa
hal ini bisa didasari dari kenaikan harga komoditas seperti bawang merah dan cabai rawit yang tinggi kenaikannya. "Untuk Kerinci kenapa inflasinya besar karena bawang merah itu dibandingkan dengan bulan Maret itu naik 75 persen, padahal bawang merah salah satu komoditas yang penyumbangnya besar di Kerinci untuk inflasi. Selain bawang merah, ada cabai rawit yang naiknya sekitar 7 persen dibandingkan dengan bulan Maret. Padahal di dua kota lainnya turun. Kondisinya seperti itu, jadi kenaikan bawang merah dan cabai rawit sangat berdampak terhadap inflasi di Kabupaten Kerinci," jelas Agus.
BACA JUGA:Kekhawatiran Kenaikan Harga BBM, Inflasi, hingga Suku Bunga yang Tertahan
BACA JUGA:Cabe Rawit dan Bawang Merah Picu Inflasi di Kerinci
BPS Provinsi Jambi pun menegaskan bahwa mereka sudah mengingatkan hal ini kepada Kabupaten Kerinci pada laporan bersama di hari Senin (29/4) lalu.
"Sudah warning (ingatkan) sejak senin lalu, kita rapat bersama setelah lebaran. Memang ada langkah-langkah unik yang harus dilakukan semua pihak, tidak hanya TPID Kerinci, tetapi TPID Provinsi," tutur Kepala BPS Provinsi Jambi ini
Ia pun menyebutkan untuk alasan lainnya yang bisa menjadi dasar tingginya angka inflasi di Kerinci bisa disebabkan karena baru masuknya kabupaten ini dalam perhitungan inflasi Provinsi Jambi.