Dari Hotpot Pedas Sichuan Hingga Mi Daging Sapi dan Kentang
KHAS CHENGDU: Tampilan dari Tudou niurou ban mian atau mie daging sapi rebus dengan kentang yang ditemui di Kedai Mie Sapi Aliye di Chengdu, Sichuan, China, Kamis (2/5/2024). FOTO : ANTARA/ARNIDHYA NUR ZHAFIRA --
Aneka jenis isian seperti daging sapi, babat, udang, cumi-cumi, bakso ikan atau daging, telur puyuh, tahu-tahuan, sayur-mayur, rumput laut, hingga kue beras (tteok) menjadi pelengkap yang sempurna.
Tak hanya itu, Anda juga dapat membuat saus cocol (dipping sauce) sendiri dengan berbagai bahan yang tersedia, seperti bawang putih, daun bawang, daun parsley, irisan cabai, chili oil, saus tiram, kecap asin, dan minyak wijen.
Cara terbaik untuk menikmati hidangan ini adalah memasukkan potongan atau lembaran daging sapi ke dalam kuah yang mendidih selama 10-15 detik. Setelah daging matang, Anda bisa mencocolnya dengan saus yang telah dibuat sebelumnya. Perpaduan daging sapi yang masih panas bersama tendangan cita rasa yang melumurinya, membuat hidangan ini begitu nikmat dan terasa menyenangkan untuk disantap bersama orang-orang terkasih.
Ketika perut sudah mulai kenyang, rasanya pas untuk mengakhirinya dengan minum jus plum yang segar, serta hidangan penutup seperti meigui ciba bing fen atau es jeli dengan buah-buahan dan gula merah, serta hongtang ciba atau kue beras (sticky rice) berbalur bubuk kayu manis dan gula merah. Keduanya juga merupakan kuliner ringan khas Chengdu.
Biaya yang diperlukan untuk menyantap hotpot Sichuan di restoran adalah sekitar 90 hingga 150 yuan atau Rp199.000 hingga Rp300 ribuan per orang.
Setelah makan dan keluar dari restoran, jangan lupa untuk segera menyemprot pakaian Anda dengan parfum karena aroma cabai-cabaian dari kuah pedas hotpot sungguh menyengat dan menempel di tubuh!
Roti Isi Daging Sapi
Keluar dari Tianfu Hotpot, terlihat antrean yang mengular di sebuah kedai kecil yang masih berada kawasan Masjid Chengdu Huangfeng. Tak membutuhkan waktu lama memutuskan untuk ikut mengantre karena aroma sedap segera menggelitik indera penciuman bagi siapa pun yang melewatinya.
Kedai kecil yang begitu populer di jagat maya China itu menjual qingzhen niurou bing atau roti isi daging sapi. Selain karena dijamin halal, makanan ringan ini menjadi favorit warga lokal karena penuh cita rasa yang ramah di lidah, dan rasanya semakin lebih lezat jika dinikmati di tengah cuaca yang mendung dan rintik hujan yang sering menghampiri kota ini.
Sembari mengantre, pengunjung bisa melihat bagaimana roti isi mereka dibuat. Isi dari pancake atau roti ini adalah daging sapi cincang yang sudah dibumbui bersama potongan bawang bombai, lalu dipanggang langsung dengan adonan roti yang menyelimutinya.
Sekilas, bentuk street food ini seakan mengingatkan kita akan hotteok dari Korea Selatan. Jika hotteok memiliki cita rasa yang cenderung manis, maka qingzhen niurou bing didominasi oleh rasa gurih yang mengingatkan warga Indonesia dengan martabak asin.
Dengan rasanya yang kaya dan harganya yang hanya dibanderol 6 yuan (Rp13.200an), tak mengherankan jika qingzhen niurou bing sangat disukai oleh para penduduk lokal maupun wisatawan.
Mi Daging Sapi dan Kentang
Beralih ke sudut kota lainnya di Chengdu, berdiri sebuah kedai kecil bernama Mi Daging Sapi Aliye, dengan warna hijau dan logo halal yang terlihat mencolok di antara gedung-gedung tinggi yang berada di kawasan tersebut.
Warga lokal berkata, salah satu hal yang memudahkan turis muslim untuk menemukan makanan halal di Tiongkok adalah dengan mencari bangunan dengan ciri-ciri tersebut.