Indonesia Hanya Bawa Perak ke Tanah Air dari Thomas dan Uber Cup 2024
Tim Uber Indonesia--
Li mulai tidak nyaman dalam memberikan tekanan kepada lawan hingga akhirnya lawannya yang juara All England Open 2024 memperlebar jarak keunggulan hingga tujuh poin.
Kepercayaan diri Jonatan kian meningkat sebelum Li perlahan mengejar dan meraih enam poin secara beruntun.
Drama sempat terjadi di lapangan saat papan skor menunjukkan angka 19-16. Li menolak menerima servis Jonatan karena merasa tidak siap.
Jonatan melakukan protes, tetapi tidak memengaruhi penampilannya untuk kemudian meraih matchpoint dan menuntaskan kemenangan gim ketiga dengan 21-17.
Kemenangan ini menjadi lebih berarti karena membuat Jonatan sebagai salah satu pemain yang tak terkalahkan selama Piala Thomas 2024 dengan enam kemenangan.
Sayangnya, ganda putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang tampil menghadapi He Ji Ting/Ren Xiang Xu di partai ke-4 harus menelan kekalahan dua set langsung, sehiggga tuan rumah China berhasil mengawinkan gelar Thomas dan Uber Cup 2024.
Medali Perak Setelah 16 tahun
Sementara itu, setelah 16 tahun penantian, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali setelah mencapai final Piala Uber 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu.
Tim yang dipimpin oleh pemain ganda putri Apriyani Rahayu ini pulang dengan gelar runner up dan medali perak setelah kalah 0-3 dari tim tuan rumah.
Bagi tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo, pengalaman untuk bertanding di partai puncak sebagai salah satu penentu kemenangan Indonesia merupakan hal yang sangat membanggakan.
“Dulu ketika menjadi cheering team di Piala Thomas di Aarhus, pastinya saya terbayang-bayang, seperti apa, ya, bisa main di babak final seperti itu? Dan Puji Tuhan kami Tim Uber Indonesia, di tahun 2024, bisa main di final. Pastinya ada perasaan senang dan bangga,” kata Ester.
Lebih lanjut, adik dari tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo itu mengatakan belajar banyak dari partisipasinya di ajang bulu tangkis beregu paling prestisius ini.
“Saya belajar banyak, terutama soal bagaimana saya bisa menghadapi poin-poin kritis, mental saya juga terasah,” ungkap Ester.
“Namun, saya merasa masih ada perasaan untuk harus meningkatkan diri lagi ke depannya,” ujarnya menambahkan.
Adapun Ester harus mengakui keunggulan wakil tuan tumah He Bing Jao melalui rubber game ketat 10-21, 21-15, 17-21 dalam tempo 68 menit.