Meningitis pada Anak, Ancaman Mendadak Perlu Diagnosa Tepat

Meningitis menyerang lapisan selaput otak dan bisa mematikan (wikipedia)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Dr. dr. R.A. Setyo Handryastuti, Sp.A(K), seorang ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, menyatakan bahwa diagnosa meningitis atau peradangan selaput otak akibat penyakit meningokokus invasif pada anak seringkali sulit dan berpotensi berkembang dengan cepat.

"Penyakit ini sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal," ujar Handryastuti dalam temu media di Jakarta, Rabu.

"Masa inkubasinya butuh empat hari, kisarannya dua sampai 10 hari... gejalanya awalnya sangat tidak spesifik," tambahnya.

Menurut Handryastuti, anak yang terkena meningitis biasanya merasakan sakit pada kaki, merasa dingin pada tangan dan kaki, serta mengalami perubahan warna kulit abnormal seperti menjadi pucat atau berbintik-bintik.

BACA JUGA:SINSEN GO, Cara Praktis Booking Servis di AHASS Tanpa Antri

BACA JUGA:Paket Seafood Claypot, Sensasi Kuliner Laut Berkualitas di Swiss-Belhotel

Namun demikian, ia menjelaskan bahwa penyakit meningokokus invasif dapat berkembang pesat dengan gejala awal yang tidak spesifik namun mengancam jiwa dalam waktu 15 sampai 24 jam.

Handryastuti menyebutkan bahwa gejala non-spesifik yang dapat muncul dalam empat sampai 12 jam setelah serangan penyakit antara lain demam, gelisah, gangguan gastrointestinal, dan sakit tenggorokan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam 12 sampai 15 jam, pasien dapat mengalami ruam hemoragik, nyeri leher, meningismus, dan fotofobia, sementara dalam 15 sampai 24 jam, pasien bisa mengalami kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Handryastuti juga membahas temuan kasus meningokokus meningitis di Arab Saudi dan pentingnya vaksinasi sebelum perjalanan umrah maupun haji.

"Vaksin meningitis bisa diberikan pada usia sembilan bulan ke atas. Jadi kalau mau ajak bayi bisa divaksin, sementara yang di bawah usia itu dianjurkan untuk tidak dibawa dulu ya," katanya.

Ia menyarankan bahwa selain vaksinasi, penting juga untuk memastikan asupan gizi yang seimbang, minum air putih yang cukup, istirahat yang mencukupi, dan penggunaan masker untuk mengurangi risiko masalah kesehatan selama ibadah umrah maupun haji. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan