Jalur Sungai Belum Siap untuk Angkutan Batu Bara, Kapal Penabrak Fender Dilarang Berlayar

Gubernur Jambi Al Haris --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Pemerintah bereaksi terkait insiden ponton batu bara yang menabrak tiang pengaman (fender) jembatan Aur Duri 1 pada Senin (13/5). 

Sebab kecelakaan itu bukan kejadian pertama yang terjadi. Bisa membahayakan pengendara dan jembatan apabila yang ditabrak adalah tiang utama. 

Terungkap dalam rapat kesiapan angkutan batu bara di jalur sungai belum rampung, masih belum ada kajian khusus dan persyaratan yang dilengkapi. Terkait itu Pemprov dan Kementerian menyatakan akan dipenuhi secara bertahap.  

BACA JUGA:Fender Jembatan Aur Duri 1 Ditabrak Tongkang Batu Bara, Kelayakan Angkutan Harus Dikaji

BACA JUGA:Kasus Pemalsuan dan Penggelapan, Pengusaha Kapal Tongkang Inisial KA Dipolisikan

Pemprov Jambi menginisiasi rapat lintas sektor terkait penanganan masalah ini. Dimana hasilnya pelaku usaha menyatakan komitmen memperbaiki fender yang rusak. 

Gubernur Jambi Al Haris yang membuka rapat itu awalnya menyatakan pengalihan jalur sungai juga merupakan arahan Menteri PUPR. Itu agar tak memberatkan jalan nasional. Jika jalan nasional sudah teratur maka menteri bersedia melebarkan jalan nasional.

BACA JUGA:Walhi: Sungai Bukan Jalur Tambang

BACA JUGA:Razia Kapolres Bungo Tidak Efektif, PETI Kembali Beroperasi Pasca Razia

“Tetapi kita ternyata belum siap di sungai, karena di sungai perlu infrastruktur yang lain, kalau tidak (ada infrasturktur lain) maka habis jembatan kita, perlu ada pengamanan, pengawasan, rambu-rambu  dan pos di sungai,’’ ungkap Haris di awal rapat (14/5) di ruang pola kantor gubernur.

Namun ditegaskan Haris, angkutan (distribusi) batu bara tidak mungkin dihentikan. Sebab, ada permintaan suplai batu bara sebagai bahan bakar listrik negara. Dimana telah ada beberapa perusahaan yang sudah berkontrak.

“Dengan jalur sungai saja hari ini suplai kita ke PLN terganggu, PLN mengeluh ke kita, karena suplai batu bara kita tak mencukupi. Ini berdampak energi kita di Indonesia kalau kewajiban kita ke PLN terganggu. Artinya tugas kita mengatur agar insiden yang terjadi tak terulang kembali itu yang saya minta mencari solusi terbaik, pengamanan jembatan, juga tanggung jawab pengusaha minta komitmen, jangan sampai ada kejadian lagi yang menabrak tapi tak mau mengaku,” sebutnya.

BACA JUGA:Polisi Cari Tongkang Tabrak Jembatan Tembesi, Tiga Saksi Sudah Diperiksa

BACA JUGA:Polisi Selidiki Tongkang Tabrak Tiang Gentala Arasy

Tag
Share