Hasilkan 10 Kubik Air Bersih Per Hari

AWASI IPAL: Aktis Sumarto mengawasi IPAL yang terpasang di kawasan Kebraon Indah Permai, Surabaya, beberapa waktu lalu. --

 Setelah air selokan diurai oleh bakteri-bakteri tersebut, kemudian dialirkan ke bak dan dibiarkan mengendap untuk memisahkan lumpur maupun pasir.

 Hasil endapan tersebut lalu dialirkan melalui pipa dan masuk ke bak ekualisasi, tempat pencampuran seluruh air limbah yang berasal dari seluruh bak, fungsinya untuk mencampur air.

Saat ini, bak yang telah dijernihkan sudah diisi oleh ikan nila dan akan dikembangbiakkan untuk dijual atau dikonsumsi sendiri oleh warga.

 Budi daya ikan tersebut juga sebagai indikator air hasil olahan sudah bersih. Jika ikan tersebut baik-baik saja, maka bisa dikatakan air sudah bersih.

 Pria asli Lamongan ini juga mengawasi IPAL setiap pagi dan sore, jikalau ada yang bermasalah untuk segera diperbaiki, baik pipanya atau menyuntikkan lagi bakteri-bakteri yang dapat mengurai limbah rumah tangga.

IPAL KIP tersebut dibuat pada Juli dan selesai pada Agustus 2023, bertepatan dengan puncak musim kemarau yang telah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sehingga, IPAL tersebut menjadi alternatif untuk menyediakan air guna menyirami tanaman-tanaman baik milik warga, maupun kampung.

 Pemerintah setempat, melalui kelurahan dan kecamatan, juga mendukung dalam pembuatan IPAL tersebut agar kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh seluruh warga.

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengapresiasi pembuatan IPAL hasil swadaya masyarakat sendiri karena turut membantu dalam pelestarian lingkungan, terutama air.

 Keberadaan IPAL tersebut dapat mendatangkan berbagai macam manfaat, terutama jika sudah diteliti lebih mendalam terkait kelayakannya.

 DLH memandang, jika air olahan IPAL tersebut bisa digunakan untuk hewan, dalam hal ini ikan, maka kualitasnya bisa dikatakan normal, namun untuk dijadikan layak konsumsi masih butuh proses lainnya serta penelitian lebih mendalam

Tidak hanya itu, DLH Kota Surabaya juga mengapresiasi tingkat kesadaran untuk menjaga lingkungan warga Kebraon Indah Permai RT 5 RW 13 itu, karena mulai dari penghijauan hingga mengelola air limbah rumah tangga dikemas secara baik, hingga diikutkan ajang Program Kampung Iklim (Proklim).

 Bergelimang Air

Bagi Aktis, di baik melimpahnya air di negeri ini belum semua orang sadar akan manfaat dan cara mengolahnya.

 Air bagi kemakmuran masyarakat sangat penting, karena semuanya membutuhkan air untuk kehidupan sehari-hari. Apabila kebutuhan air tidak dikelola dengan baik, maka manfaatnya tidak akan maksimal.

 Mengutip World Resource Indonesia (WRI) Indonesia sedang mengalami ancaman besar kekurangan air bersih tahun 2040, dan Bappenas memprediksi akan terjadi kelangkaan air bersih di pulau-pulau besar di Indonesia (Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan