Tumpukan Material Pohon Tumbang Jadi Pemicu Banjir Lahar Dingin di Sumbar
BANJIR: Sebuah mobil terseret banjir lahar dingin di simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (12/05/2024). Akademisi menduga, tumpukan material jadi penyebab banjir. FOTO: ANTARA FOTO/SIGIT PUTRA/LMO/RWA. --
PADANG, JAMBIEKSPRES.CO-Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) bersama Pusat Tanggap Darurat kampus tersebut menduga penumpukan material pohon tumbang di bagian hulu sungai Batang Anai menjadi penyebab banjir bandang.
"Banjir bandang ini diperkirakan akibat adanya tumpukan material pohon tumbang di lembah sungai di bagian hulu Batang Anai," kata perwakilan PSB Unand Prof Febrin Anas Ismail di Padang, Jumat.
Prof Febrin Anas menjelaskan tumpukan material pohon tumbang di bagian hulu sungai lama kelamaan membentuk bendungan alam. Getaran gempa vulkanik dari Gunung Marapi disertai curah hujan yang tinggi, diduga kuat sebagai pemicu runtuhnya bendungan alam tersebut.
Bendungan alam yang roboh tersebut kemudian meluncur deras menjadi banjir bandang atau yang lebih dikenal dengan sebutan galodo oleh masyarakat Minangkabau.
BACA JUGA:Patuhi Larangan di Tanah Suci
BACA JUGA:Universitas Muara Bungo Resmikan Kampus Baru di Muara Bungo
Studi kemasyarakatan yang dilakukan para akademisi dari kampus tertua di luar Pulau Jawa tersebut berhasil mengungkap sejumlah fakta. Pertama, kemiringan dasar sungai Batang Anai tergolong terjal. Hal itu terlihat dari kecepatan air yang relatif tinggi saat kondisi normal.
Kedua, limpahan yang terjadi akibat penyumbatan pada daerah jembatan dan penyempitan alur sungai. Loncatan pada alur yang berkelok terjadi karena pengurangan kapasitas alur sungai sekaligus adanya pengendapan material angkutan.
Selain itu, tim peneliti Unand juga menemukan belum diterapkannya sempadan sungai. Sebagai contoh, masih banyak ditemukan bangunan yang berada di pinggiran sungai.
Tim Unand juga telah menyusun beberapa saran yang ditujukan kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dan Balai Wilayah Sungai Sumatera V Sumatera Barat.
Rekomendasi itu yakni pembangunan sabo-dam di hulu sungai, pembangunan pengontrol kemiringan dasar sungai agar kecepatan air normal, mengembalikan fungsi jalan nasional hingga membuat peraturan tentang sempadan Sungai Batang Anai.
Mensos Minta Pemindahan Lokasi Pengungsi
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi posko pengungsian korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan meminta pemindahan lokasi pengungsian agar jauh dari jalur lahar dingin.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Kamis, Risma sapaan karibnya menjelaskan telah mempelajari sisi vulkanologi dan jalur lahar dingin Gunung Marapi sehingga menyimpulkan lokasi yang ditempati para pengungsi belum sepenuhnya aman karena masih merupakan jalur lahar dingin.