Disdik Kota Jambi Gelar Workshop Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusi untuk SMP

Reporter: Muhammad Akta |

Editor: Muhammad Akta |

Senin , 20 May 2024 - 19:14

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi bersama narasumber, Korwas dan Ketua Panitia Workshop saat pembukaan acara.--

Oleh karena itu, workshop ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan inklusi.
Di akhir acara, Mulyadi juga berharap bahwa hasil dari workshop ini tidak hanya akan meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar anak berkebutuhan khusus, tetapi juga akan mendorong sekolah-sekolah untuk lebih memperhatikan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pendidikan inklusi.

“Saya berharap kita semua dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi semua anak, tanpa terkecuali,” pungkasnya. (*)

disdik kota jambi gelar workshop implementasi kebijakan pendidikan inklusi untuk smp                            jambi, jambiekspres.co–dinas pendidikan (disdik) kota jambi menggelar workshop implementasi kebijakan pendidikan inklusi untuk jenjang smp se-kota jambi pada 17-18 mei 2024 di aula disdik kota jambi.
acara ini dibuka langsung oleh kepala dinas pendidikan kota jambi, h. mulyadi, m.pd.dalam sambutannya, mulyadi menegaskan pentingnya kegiatan workshop ini karena selama ini, tanpa disadari, satuan pendidikan kurang memperhatikan anak berkebutuhan khusus.
“selama ini, semua fasilitas yang kita penuhi hanya untuk anak normal saja. kita kurang memperhatikan fasilitas dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. jarang sekali kita melaksanakan kegiatan yang fokus pada anak berkebutuhan khusus,” kata mulyadi pada sambutan kemarin.mulyadi menambahkan bahwa satuan pendidikan selama ini memang kurang diperhatikan, terutama dalam hal anggaran dalam rkas.
kepala dinas pendidikan kota jambi, h. mulyadi, m.pd--
sangat jarang ada anggaran yang dialokasikan khusus untuk sarana dan prasarana bagi anak berkebutuhan khusus.
“selama ini kita lebih banyak mengadakan workshop tentang peningkatan kompetensi guru, namun tidak ada workshop yang dikhususkan untuk kebutuhan anak inklusi. kurikulum juga diterapkan sama untuk semua, padahal butuh penyesuaian khusus untuk anak berkebutuhan khusus. mereka juga harus dipenuhi haknya,” jelasnya.melalui workshop ini, mulyadi berharap akan ada perubahan signifikan dalam pemenuhan hak anak inklusi di sekolah.
satuan pendidikan harus siap membekali guru-guru mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengajarkan anak berkebutuhan khusus.
foto bersama usai pembukaan workshop--
“saya berharap kita bisa membuka wawasan dan meningkatkan kualitas dalam pelayanan anak berkebutuhan khusus di sekolah masing-masing,” harapnya.sementara itu, ketua panitia workshop yang juga kasi kelembagaan bidang smp disdik kota jambi, supriyati, m.pd, melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 72 peserta yang berasal dari kepala smp dan wakil kepala smp negeri maupun swasta se-kota jambi. kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada 17-18 mei 2024.
supriyati menekankan pentingnya kegiatan ini karena anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang setara dengan anak-anak lainnya. hal tersebut telah diatur dalam undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2023.
“melalui workshop ini, kami berharap dapat berbagi pengetahuan dengan guru-guru lain, sehingga pemahaman tentang pendidikan inklusi semakin merata dan anak berkebutuhan khusus dapat terlayani dengan baik. ini juga akan memberikan pengalaman sebagai modal untuk memahami anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat memberikan pengetahuan yang tepat kepada anak-anak tersebut untuk beradaptasi di masyarakat,” ujarnya.untuk mendukung pelaksanaan workshop ini, narasumber yang dihadirkan berasal dari disdik kota jambi, pengawas khusus yang membidangi pendidikan inklusi dari provinsi jambi, serta dari sekolah luar biasa.
adapun materi yang disampaikan meliputi kebijakan disdik terkait implementasi pendidikan inklusi, konsep dasar pendidikan inklusi, dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan inklusi.lebih lanjut, supriyati menjelaskan bahwa pendidikan inklusi adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengubah sistem pendidikan agar lebih menerima dan mendukung semua anak, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.
puluhan peserta workshop mengikuti kegiatan yang digelar aula disdik--
“pendidikan inklusi menekankan pentingnya aksesibilitas dan adaptabilitas kurikulum serta lingkungan belajar untuk memenuhi kebutuhan semua siswa. hal ini sejalan dengan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan,” tambahnya.menurut supriyati, tantangan terbesar dalam menerapkan pendidikan inklusi adalah kurangnya pemahaman dan kesiapan dari berbagai pihak terkait, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat.
oleh karena itu, workshop ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan inklusi.di akhir acara, mulyadi juga berharap bahwa hasil dari workshop ini tidak hanya akan meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar anak berkebutuhan khusus, tetapi juga akan mendorong sekolah-sekolah untuk lebih memperhatikan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pendidikan inklusi.
“saya berharap kita semua dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi semua anak, tanpa terkecuali,” pungkasnya. (*)