Dimulai Dari Pulau Sambu Berakhir di Teluk Tomini di Sulawesi Utara

EKSPLORASI: Kapal riset OceanX melalukan eksplorasi riset kelautan. FOTO : ANTARA/HO-OCEANX --

Para peneliti terus berlayar mengumpulkan berbagai spesimen. Ada empat laboratorium di dalam armada kapal riset OceanX, yakni satu unit laboratorium basah dan tiga unit laboratorium kering.

Fasilitas laboratorium kapal OceanX bisa dipakai untuk sekuensing DNA guna melihat informasi genetik dari sampel-sampel yang dikumpulkan dari laut. Bahkan, laboratorium untuk riset ilmu kebumian juga bisa memantau inti sedimen.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan penelitian ini berfokus terhadap keanekaragaman hayati laut, potensi karbon, penilaian stok ikan hingga pemetaan gempa untuk menyempurnakan model gempa bumi dan tsunami.

Para peneliti lintas lembaga saling berkolaborasi untuk mengungkap berbagai potensi dan misteri yang tersimpan di laut dalam.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada, namun riset laut dalam di Indonesia masih sangat terbatas.

Ada banyak kolom kosong di rak-rak perpustakaan terkait penelitian laut dalam. Oleh karena itu, riset kolaborasi sangat penting dalam memahami laut dalam.

"Setiap ekspedisi timnya lintas ada peneliti geosains hingga peneliti biodiversitas," kata Handoko.

Kegiatan riset kelautan yang sekarang sedang berjalan kelak menjadi pondasi penting dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan dan konservasi.

Di balik warna biru indah yang berkelip-kelip, laut memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia dalam hal pemenuhan pangan, obat, hingga energi.

Kegiatan riset mengajari manusia tentang sisi-sisi laut nan menakjubkan. Mungkinkah kelak kita dapat memahami laut sama seperti kita memahami daratan? Rasa penasaran menuntun manusia untuk terus mencari tahu. (ant)

Tag
Share