Larang Penambangan, Warga Pendatang Juga Tak Boleh Sembarangan Masuk
BENDUNGAN AIR BUATAN Penduduk Suku Dayak Meratus (Madi) mengunjungi bendungan air buatan sebagai penampung sumber mata air di Gunung Hapuk kawasan Pegunungan Meratus, Desa Hinas Kanan, Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Senin (8/4--
Selain untuk pemenuhan kebutuhan air suku Dayak Meratus, Bendungan Pancur Hanau akan dimanfaatkan untuk mengairi lahan sawah untuk memperkuat produksi pertanian tanaman padi. Ada potensi tambahan 5.500 hektare lahan yang dapat dialiri air, dengan adanya bendungan ini. Estimasi panen padi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang semula 60.000 ton per tahun, diharapkan meningkat menjadi 120.000-130.000 ton.
Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan Bendungan Pancur Hanau yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sudah masuk ke dalam program kementerian.
“Bendungan Pancur Hanau Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini masuk dalam tahap feasibility study (studi kelayakan). Pembangunan ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat,” kata Adenan.
Madi dan warga di kampungnya kini cukup lega karena sejumlah infrastruktur telah dibangun dan dapat dinikmati. Mereka yang tinggal di kawasan hutan Gunung Hapuk, Pegunungan Meratus, ini juga akan tetap merawat dan melestarikan alam yang ada demi kesejahteraan masyarakat setempat, saat ini dan masa datang. (ant)