34 Tongkang Batu Bara Diizinkan untuk Melanjutkan Perjalanan Setelah Tertahan di Tembesi

ANGKUT BATU BARA: Sisa tongkang yang tertahan di Tembesi melakukan pengangkutan batu bara di Sungai Batanghari. Terlihat melintas di bawah Jembatan Pedestrian Gentala Arasy pada (28/5/2024). FOTO: ANDRI/JE --

Yang jelas, menurut Johansyah pihaknya sudah meminta perusahaan agar menghindari kolong jembatan yang riskan. Agar tak membahayakan proses dan pekerja perbaikan.

"Yang jelas tongkang yang gantung habis dulu, dan tongkang yang baru tak boleh lewat. Kami minta kolong jembatan yang sangat riskan dihindari dilewati tongkang. Yang riskan ini seperti di jembatan tembesi yang ukurannya 50 meter, dan yang agak besar Aur Duri 1 sekitar 60 meter," ucapnya.

BACA JUGA:Satu Investor Tak Tunjukkan Progres Terkait Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara

BACA JUGA:Jalur Sungai Belum Siap untuk Angkutan Batu Bara, Kapal Penabrak Fender Dilarang Berlayar

Menurutnya, perbaikan ditanggung oleh Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB). Yang dikerjakan saat ini baru di Jembatan Tembesi sedangkan Jembatan Aur Duri 1 belum dikerjakan.

"PPTB yang tanggung, alat untuk memperbaiki sudah stand by di Tembesi, dan untuk Jembatan Aur Duri 1 desainnya sudah tinggal menunggu alat yang dipesan datang," jelasnya.

Perwakilan PPTB, Sapuan Ansori saat dikonfirmasi Jambi Ekspres belum menjawab pertanyaan yang diberikan. Termasuk saat ditanya terkait keselamatan pekerja perbaikan jembatan yang harus berhadapan dengan lalu lalang tongkang saat bekerja.

"Saya lagi rapat," kata Safwan kepada Jambi Ekspres.

BACA JUGA:Walhi Sebut Sungai Bukan Jalur Angkutan Tambang Batu Bara

BACA JUGA:Fender Jembatan Aur Duri 1 Ditabrak Tongkang Batu Bara, Kelayakan Angkutan Harus Dikaji

Pantauan Jambi Ekspres, tugboat batu bara pada pukul 09.54 WIB tampak menarik tongkang muatan batu bara dengan nomor pengenal RIA IX.

Pihak Satgaswas mengaku tak hafal identitas kapal ini dari perusahaan mana. Tampak hanya satu kapal itu yang berlayar di pagi Selasa itu. 

Sebelumnya Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi Ibnu Kurniawan mengatakan fender jembatan yang paling banyak rusak ada di Tembesi.

BACA JUGA:Nilai Ekspor Batu Bara Anjlok, Akan Berdampak pada Laporan Pertumbuhan Ekonomi Jambi

BACA JUGA:Sebabkan Macet, Jalur Darat Batu Bara ke Pelabuhan Batanghari Dihentikan Hingga Habis Lebaran

Tag
Share