Ujian Terakhir Atlet Indonesia Jelang Olimpiade
JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) mengemukakan turnamen Kapal Api Indonesia Open 2024 menjadi ajang uji kemampuan terakhir bagi atlet Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024.
"Turnamen Kapal Api Indonesia Open 2024 begitu strategis bagi kami. Ajang ini bisa digunakan sebagai test event terakhir jelang Olimpiade Paris," ujar Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Ricky Soebagdja dalam konferensi pers jelang Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin.
Turnamen Kapal Api Indonesia Open akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 4-9 Juni, diikuti 241 atlet dari 22 negara.
Ajang tersebut masuk dalam kategori HSBC BWF World Tour Super 1000 dengan menyediakan total hadiah senilai Rp20 miliar.
Ricky mengatakan, turnamen tersebut akan berlangsung menarik dengan suguhan persaingan yang seru dan ketat karena diikuti seluruh pemain bulu tangkis terbaik dunia.
Ajang tersebut, kata dia, merupakan rangkaian dari tur Asia yang dilakukan para atlet bulu tangkis Indonesia, mulai dari kejuaraan di Thailand, Malaysia, Singapura, dan berikutnya di Australia.
Ia mengatakan, tur tersebut untuk mempersiapkan para atlet menuju kompetisi olahraga tertinggi dunia di Paris
Oleh sebab itu, ajang Indonesia Open ini menjadi kesempatan yang strategis bagi para atlet untuk mematangkan persiapan sekaligus mengumpulkan poin unggulan pemain (seeding) untuk Olimpiade.
Ia berharap para pemain tuan rumah seperti Jonatan Christie (tunggal putra), Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) , Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri), dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran) mampu menyuguhkan performa terbaik.
"Kita sebagai tuan rumah, saya berharap di lima sektor pertandingan tampil dengan performa terbaik. Para atlet pun saya yakin mereka sudah siap betul untuk tampil di super 1000 ini," ujarnya.
Ricky menambahkan, Indonesia Open juga menjadi ajang bagi atlet bulu tangkis Indonesia yang tidak lolos ke Olimpiade untuk mengumpulkan poin ranking mereka.
Indonesia sebagai tuan rumah yang menurunkan 30 atlet, kata dia, menjadi nilai lebih bagi para atlet untuk tampil lebih percaya diri dan termotivasi untuk mempersembahkan hasil terbaik di negeri sendiri. (ant)