Pemprov Jambi Tegaskan Dukungan Pembangunan Museum Candi Muarojambi

Gubernur Jambi Al Haris saat prosesi beselang Tegak Tiang Tuo di KCBN Candi Muaro Jambi, Rabu (5/6/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo Jambi) --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menegaskan dukungan terhadap pembangunan museum kompleks Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi karena berdampak positif untuk masyarakat setempat, terutama sektor pariwisata.

Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, Rabu, mengatakan mega proyek tersebut akan menjadi magnet besar bagi wisatawan untuk datang ke Jambi ke depannya.

Sesuai arahan Presiden, kata dia, revitalisasi Candi Muarojambi akan mengembalikan fungsinya sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.

Ia mengatakan proses peletakan tiang pancang mega proyek revitalisasi KCBN Muarojambi di kawasan Candi Muaro Jambi melalui prosesi "Tegak Tiang Tuo" merupakan bukti nyata bahwa nantinya di KCBN Muarojambi akan memiliki fasilitas yang melengkapi candi.

BACA JUGA:Kota Jambi-Singapura Kerja Sama Bidang Pariwisata Dan Pengembangan SDM

BACA JUGA:Bapanas: Stok Beras Candangan Pangan Pemerintah Aman Hadapi Idul Adha

"Saya yakin setelah selesai, KCBN Muarojambi akan menjadi magnet yang besar bagi Jambi," kata Haris.

Ia menegaskan Pemprov Jambi mendukung dan bangga dengan mega proyek revitalisasi KCBN tersebut dan optimistis ke depan pemerintah serta masyarakat ikut merasakan dampak dari revitalisasi KCBN Candi Muarojambi itu.

"(Mega-proyek) ini lengkap dengan galeri dan sebagainya, ada juga wadah UMKM dan sebagainya, tinggal nanti kita melatih pelaku UMKM, itu kita kembangkan sehingga ekonomi setempat bisa berkembang, dan masyarakat di sini merasakan punya usaha baru dan ikut menjaga kawasan ini," katanya.

Prosesi peletakan batu pertama atau tiang pancang yang dilaksanakan di lokasi pembangunan museum kompleks KCBN Muarojambi ini dilakukan dengan mengikuti adat setempat, yakni prosesi Beselang Tegak Tiang Tuo.

Prosesi ini melibatkan simbolisme mendalam melalui peletakan emas, perak, besi, tapak kuda, dan sawang angin, serta diakhiri dengan penaburan setabun tawar dan secupak garam. (ANTARA)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan