Cek Kesiapan Armuzna, Menag: Banyak Perubahan, Semoga Bantu Kekhusyukan Jemaah Beribadah

Menteri Agama saat mengecek persiapan Armuzna--

Skema murur diperuntukkan bagi jemaah risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, pengguna kursi roda, dan pendampingnya.
Area Muzdalifah yang diperuntukkan bagi jemaah haji Indonesia seluas 82.350m². Tahun ini, 213.320 jemaah dan 2.747 petugas haji akan menempati seluruh area Muzdalifah.

Namun, ruang yang tersedia berkurang karena pembangunan toilet yang mengambil tempat seluas 20.000 m².

"Jika semua jemaah ditempatkan di Muzdalifah, setiap jemaah hanya mendapatkan space 0,29 m² atau 29 cm," jelas Menag.
Maka, pemerintah mempersiapkan konsep Murur untuk mencegah ketidaknyamanan.

BACA JUGA:Lion Air Siap Dukung Ibadah Haji 2024

BACA JUGA:Bupati Mhd. Fadhil Arief lepas keberangkatan 175 Calon Jama'ah Haji Kabupaten Batang Hari Tahun 1445 H/2024 M

Menag menyatakan bahwa konsep Murur ini didukung oleh banyak ulama dan ormas Islam demi keselamatan dan kenyamanan jemaah.
Dari Muzdalifah, Menag bertolak ke Mina untuk mengecek kesiapan tenda dan layanannya. Jemaah haji akan berada di Mina dari 10 – 12 Zulhijjah untuk Nafar Awal, atau sampai 13 Zulhijjah bagi yang Nafar Tsani.

Pengecekan fasilitas di Mina meliputi tenda dengan kasur dan pendingin udara, serta toilet dan dapur.

Pesan untuk Jemaah
Menag berpesan kepada jemaah untuk memanfaatkan tiga hari jelang wukuf untuk beristirahat dan menjaga kesehatan.

"Jaga kesehatan dan stamina, hemat energi. Gunakan masker untuk melindungi dari panas dan debu. Bawa semprotan air untuk menghindarkan diri dari heatstroke," pesannya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan