Pendatang Baru Jadi Ancaman
Pengamat Sebut Petahana Tidak Jadi Jaminan
KERINCI- Perebutan kursi legislatif di kabupaten Kerinci pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menarik untuk diikuti. Selain diisi figure ketua partai politik (Parpol), ada banyak figur yang potensial dari tokoh masyarakat dan milenial yang ikut berkompetisi.
Kondisi ini pun ikut memberikan warna tersendiri dalam persaingan kontestan untuk merebut kursi DPRD Kabupaten Kerinci. Bahkan, wajah baru yang potensial pun bisa menjadi ancaman bagi Incumbent dan ketua Parpol yang juga maju untuk periode kedua.
Dari Daftar Calon Tetap (DCT) yang diumumkan Komisi Pemilhan Umum (KPU) kabupaten Kerinci, hampir semua Ketua partai menjadi Incumbent. Dari PDIP ada nama Yenwen, PAN Muksin Zakaria, Golkar Boy Edwar, Demokrat Lis Nurbani, Gerindra Irwandri dan ketua DPD Hanura Kerinci Deki Almitas.
Pengamat Politik Kerinci dan Sungai Penuh, Feri Siswadi menilai peluang Ketua Parpol untuk duduk di DPRD Kabupaten Kerinci masih terbuka. Meskipun dengan sistim Pemilu saat ini, membuat semua calon sama-sama untuk duduk di perlemen.
"Sistem proposional terbuka dengan daerah pemilihan yang terbagi sesuai zona wilayah ini sangat tergantung pada keaktifan dan kemampuan calon dalam bersosialisasi, berkomunikasi, dan menarik simpati pemilih," katanya.
Karena itu, kemungkinan Ketua Partai dikalahkan oleh calon lain yg memiliki kemampuan yang lebih baik bisa saja terjadi. Karena ketua partai yang berstatus petahana akan mendapat tantangan pertanggungjawaban hasil kerja periode sebelumnya.
"Bisa saja dinilai oleh pemilih tidak berpihak pada masyarakat yang akhirnya membuat pemilih mengalihkan dukungannya kepada calon-calon yang dianggap bersih dari catatan masa lalu,"terangnya.
Menurut Dosen STIA Nusa Sungai Penuh ini, Ketua Partai yang mungkin telah memiliki modal popularitas akan lebih mudah bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat.
"Calon baru sangat berpeluang untuk mendapat suara dukungan pemilih jika mampu memanfaatkan paradigma perubahan ke yang lebih baik yang sedang dirindukan oleh masyarakat," tuturnya.
Sehingga, jabatan ketua partai dengan sistem proposional terbuka bukan jaminan mendapatkan golden tiket ke legislatif. "Peluangnya sama dengan calon lain sekalipun calon baru," tutupnya. (hdp)