Bahan Bakar Nabati dan Nuklir Paling Menjanjikan

PERAWATAN PANEL SURYA: Petugas melakukan perawatan panel surya di PLTS Terapung Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). --

 Baterai memegang peran kunci dalam menentukan arah energi baru terbarukan ke depan. Separuh permasalahan yang menyelimuti setrum hijau akan selesai bila teknologi baterai kian matang.

 Umat manusia dapat menyimpan energi sebanyak mungkin dalam ruangan penyimpanan yang tidak memakan banyak tempat.

 Saat matahari bersinar terang, solar panel mengonversinya menjadi listrik, lalu disimpan ke dalam baterai untuk penggunaan malam hari. Begitu juga dengan pembangkit tenaga angin.

 Sejauh ini listrik tenaga nuklir adalah pilihan paling masuk akal untuk menghasilkan listrik tanpa emisi karbon yang berproduksi secara terus menerus.

 Pada 1958, Indonesia adalah negara pertama pemilik reaktor nuklir di Benua Asia. Namun, Indonesia kini tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain, seperti Uni Emirat Arab yang sudah memiliki empat unit pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

 Pada Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET) yang sudah selesai dan segera terbit, pemerintah menempatkan nuklir sebagai salah satu sumber energi di masa depan.

 Teknologi nuklir untuk listrik sudah matang. Kini teknologi reaktor nuklir telah mencapai generasi keempat.

 Ilmuwan memandang reaktor generasi keempat ini paling sesuai untuk dikembangkan di Indonesia karena sangat aman dengan sistem pendingin gas suhu tinggi, ekonomis, dan rendah limbah.

 Meski secara teknologi sudah matang dan menjadi salah satu sumber energi paling potensial, namun nuklir tidak selalu populer di banyak negara, termasuk Indonesia.

 Tingkat penerimaan masyarakat — ingat tentang tragedi nuklir di Chernobyl dan Fukushima — masih menjadi tantangan dalam pengembangan nuklir. Hal  itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi negara-negara maju juga menghadapi tantangan serupa.

 Bila sejarah selalu membayangi, maka kita mungkin tidak akan pernah siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa depan. Sejarah telah memberi pelajaran agar ke depan kehidupan manusia lebih baik melalui ikhtiar-ikhtiar yang serius. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan