Transaksi Perbankan Digital Meningkat Capai Rp 5.570,49 Triliun

TRANSAKSI KEUANGAN : Bank Indonesia mencatat transaksi perbankan digital meningkat 10,82 persen secara tahunan--

JAMBIEKSPRES.CO - Bank Indonesia (BI) mencatat nominal transaksi perbankan digital meningkat 10,82 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp5.570,49 triliun pada Mei 2024.

"Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Juni 2024 di Jakarta, Kamis.

Selain itu, Perry menuturkan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy), sehingga mencapai Rp92,79 triliun.

Pada Mei 2024, transaksi BI-RTGS tercatat meningkat 0,16 persen (yoy), sehingga mencapai Rp14.557,29 triliun. Transaksi BI-FAST tercatat Rp701,61 triliun atau tumbuh 53,08 persen (yoy).

BACA JUGA:UPDATE TERBARU! Longsor di Muara Emat, Akses Jalan Kerinci-Bangko Tertutup Total

BACA JUGA:Masih Marak, Hutan TNKS Terancam oleh PETI dan Illegal Logging

Transaksi QRIS tumbuh 213,31 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta dan jumlah merchant 32,25 juta.

Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun sebesar 5,41 persen (yoy), sehingga mencapai Rp615,18 triliun.

Transaksi kartu kredit masih meningkat 6,60 persen (yoy) mencapai Rp35,18 triliun. Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) meningkat 6,82 persen (yoy), sehingga menjadi Rp1.038,26 triliun.

Meski demikian, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 6,25 persen, suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,5 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 7 persen.

Keputusan tersebut diumumkan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung pada 19-20 Juni 2024 di Jakarta, Kamis.

Bank Indonesia (BI) juga memastikan ketahanan sistem keuangan tetap terjaga, tercermin dari likuiditas yang memadai, risiko kredit yang rendah, dan permodalan yang kuat.

"Likuiditas perbankan yang tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi sebesar 25,78 persen," kata BI Perry Warjiyo 

Perry menuturkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi sebesar 25,97 persen pada April 2024, sementara rasio kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) tercatat rendah sebesar 2,33 persen (bruto) dan 0,81 persen (neto).

Tag
Share