Penyembelihan Hewan Qurban dan Relevansinya dengan Sains Biologi serta Hikmahnya bagi Penanaman Akidah Islam

Dr. Aty Mulyani, S.Ag, S.Pd, M.Pd, Guru MAN IC Jambi--

Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag, S.Pd., M.Pd

PNEYEMBELIHAN hewan qurban merupakan salah satu ibadah yang diajarkan dalam agama Islam dan memiliki makna mendalam baik dari segi spiritual maupun sosial. Selain itu, praktik ini juga memiliki relevansi yang signifikan dengan ilmu pengetahuan, khususnya biologi, dan berperan penting dalam penanaman nilai-nilai akidah Islam kepada siswa. Di MAN Insan Cendekia Jambi, penyembelihan hewan qurban bukan hanya dipandang sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai momen edukatif yang menyatukan aspek religius dengan sains dan moral.
Relevansi dengan Sains Biologi
Penyembelihan hewan qurban dapat dikaji dari perspektif sains biologi, terutama dalam konteks etika hewan dan kesejahteraan hewan (animal welfare). Proses penyembelihan yang dilakukan sesuai syariat Islam menekankan pada prinsip mengurangi penderitaan hewan, yang juga sejalan dengan prinsip dasar dalam biologi tentang kesejahteraan makhluk hidup. Menurut penelitian ilmiah, penyembelihan yang sesuai dengan kaidah syariah – yaitu dengan mengucapkan nama Allah dan menggunakan alat yang tajam untuk memotong tiga saluran utama (trakea, esofagus, dan arteri karotis) – dapat mengurangi rasa sakit dan stres pada hewan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa hewan yang disembelih secara syariah cepat kehilangan kesadaran karena pemotongan tersebut menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis. Hal ini berbeda dengan metode lain yang sering kali lebih menyakitkan dan menyebabkan stres berkepanjangan pada hewan. Oleh karena itu, pendekatan Islam dalam penyembelihan dapat dijadikan bahan ajar yang relevan dalam pelajaran biologi, terutama dalam topik sistem sirkulasi, neurologi, dan etika hewan.
Hikmah dalam Penanaman Akidah Islam
Penyembelihan hewan qurban bukan hanya sebuah ritual, tetapi juga sarana penting dalam pendidikan akidah Islam, khususnya bagi siswa di MAN Insan Cendekia Jambi. Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari proses ini:
1.Penguatan Nilai Ketakwaan: Ibadah qurban merupakan bentuk ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Melalui penyembelihan kurban, siswa belajar untuk selalu tunduk dan patuh pada perintah-Nya, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Pengalaman langsung dalam proses ini dapat memperkuat iman dan meningkatkan kesadaran spiritual siswa.
2.Pelajaran tentang Pengorbanan dan Keikhlasan: Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail mengajarkan tentang pengorbanan dan keikhlasan. Melalui praktik kurban, siswa belajar bahwa dalam hidup, seringkali kita perlu berkorban demi kebaikan yang lebih besar. Hal ini menanamkan nilai-nilai keikhlasan dan ketulusan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
3.Pentingnya Rasa Syukur dan Kepedulian Sosial: Daging qurban biasanya dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, termasuk fakir miskin. Ini mengajarkan siswa tentang pentingnya rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah dan menumbuhkan rasa kepedulian sosial serta empati terhadap sesama. Mereka belajar bahwa salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan membantu sesama manusia.
Implementasi di MAN Insan Cendekia Jambi
Di MAN Insan Cendekia Jambi, penyembelihan hewan qurban bisa dijadikan sebagai salah satu kegiatan utama dalam rangkaian perayaan Idul Adha. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dalam berbagai tahap, mulai dari persiapan, proses penyembelihan, hingga pendistribusian daging kurban. Dengan demikian, siswa mendapatkan pengalaman langsung yang komprehensif tentang makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban.
1.Kegiatan Praktis: Siswa dilibatkan secara langsung, mengamati dalam proses penyembelihan dengan pengawasan ketat dari guru dan tenaga ahli. Membantu menguliti, memotong daging, tulang, dan organ / jaringan lainnya pada hewan qurban. Sehingga mereka dapat belajar tentang anatomi hewan, proses penyembelihan yang sesuai syariah, serta pentingnya kebersihan dan kesehatan selama proses tersebut. Ini memberikan pemahaman praktis yang memperkaya pengetahuan biologi mereka.
2.Diskusi dan Refleksi: Setelah kegiatan penyembelihan, di kelasa pada proses pembelajaran, diadakan sesi diskusi dan refleksi di mana siswa dapat berbagi pengalaman dan hikmah yang mereka dapatkan. Guru dapat memfasilitasi diskusi ini dengan mengaitkan pengalaman tersebut dengan ajaran Islam dan relevansi ilmiah. Sesi ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman siswa tentang ibadah qurban dan memperkuat nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
3.Pengintegrasian Kurikulum: Materi tentang penyembelihan hewan qurban dan relevansinya dengan biologi dapat diintegrasikan dalam kurikulum pelajaran biologi dan pendidikan agama Islam. Misalnya, saat belajar tentang sistem sirkulasi darah, siswa bisa diajarkan bagaimana penyembelihan yang sesuai syariah berdampak pada sistem tersebut. Demikian juga, dalam pelajaran agama, kisah qurban bisa diulas lebih dalam dengan mengaitkan aspek spiritual dan ilmiahnya.
Kesimpulan
Penyembelihan hewan qurban memiliki relevansi yang luas baik dari segi sains biologi maupun pendidikan akidah Islam. Di MAN Insan Cendekia Jambi, penyembelihan qurban dapat dijadikan momen edukatif yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai keagamaan. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang aspek teknis dan ilmiah dari proses penyembelihan, tetapi juga mendapatkan pelajaran berharga tentang ketakwaan, pengorbanan, keikhlasan, rasa syukur, dan kepedulian sosial. Dengan demikian, pendidikan di MAN Insan Cendekia Jambi dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat dalam akidah dan berbudi pekerti luhur. (Guru MAN Insan Cendekia Jambi dan Ketua Umum Perkumpulan Guru Madrasah Jambi (PGM Ind)

Tag
Share