Cegah Kebutaan Akibat Katarak, Jangan Tunda Periksa Mata

Warga menjalani pemeriksaan katarak saat bakti kesehatan dan bakti sosial dalam rangka HUT ke-78 Bhayangkara--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Dr. Ahmad Ashraf Amalius, MPH, M.Kes, SpM(K), seorang dokter spesialis mata lulusan Universitas Hasanuddin, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata guna mencegah meningkatnya kasus kebutaan akibat katarak di Indonesia.

Dalam sebuah diskusi tentang Bulan Kesadaran Katarak, dr. Ahmad yang hadir secara daring mengungkapkan bahwa banyak orang tidak menyadari gejala katarak karena perubahan penglihatan terjadi secara perlahan. Gejala seperti pandangan berkabut, adanya bayangan lingkaran, atau penglihatan yang menjadi keruh harus diwaspadai.

"Ada kecenderungan untuk menunda perawatan karena masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, padahal kondisi ini bisa memburuk jika tidak ditangani tepat waktu," ujarnya.

Tak hanya itu, dr. Ahmad juga menyebut bahwa ada banyak mitos terkait operasi katarak yang membuat sebagian masyarakat enggan untuk menjalani tindakan tersebut, termasuk masalah biaya dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang terbatas.

BACA JUGA:Tersangka Penikam Sesama Tukang Parkir Dilimpahkan

BACA JUGA:Bupati Tanjabbar Terima 402 Sertifikat Aset dari BPN di Hadapan KPK

"Katarak bukanlah akhir dari penglihatan yang baik. Operasi katarak adalah solusi yang sangat dianjurkan, baik pada katarak stadium awal maupun yang lebih parah," tambahnya.

Menurut data dari The Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan oleh The International Agency for the Prevention of Blindness bersama WHO pada tahun 2016-2017, angka kebutaan akibat katarak di Indonesia mencapai 1,8 persen. dr. Ahmad menegaskan bahwa operasi katarak dapat mengurangi angka kebutaan ini secara signifikan, terutama bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas.

"Diperlukan kerja sama lintas sektor dari pemerintah, swasta, hingga publik figur untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya katarak dan pentingnya pencegahan," paparnya.

Lebih lanjut, dr. Ahmad menyebutkan bahwa dukungan kebijakan pemerintah dalam peningkatan fasilitas kesehatan dan penanganan penyakit juga sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.

"Dengan kesadaran dan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengurangi dampak katarak dan meningkatkan kualitas hidup serta produktivitas masyarakat," tutup dr. Ahmad. (ant)

Tag
Share