Prof Provokasi
Oleh : Dahlan Iskan--
Eighty tertarik provokasi kami. Jadilah wartawan. Saya ingat dia di bawah seorang redaktur yang juga dokter: dr Anda Marzudinta.
Dari gaji sebagai wartawan itulah dia bisa menabung. Lalu punya koneksi luas. Masuklah spesialis obgyn.
Maka menulis sudah menjadi napas kedua bagi Eighty. Karya tulisnyi di jurnal internasional banyak sekali. Lebih dari 100. Publikasi Scopus-nyi saja 29.
Pun buku yang dia tulis: 19 buku.
Salah satu jurnalnyi terkait dengan disertasi doktornyi: Pemanfaatan Amnion untuk Terapi Fistula Vesikovagina.
Sel membran di ketuban ternyata bagus untuk ikut menyembuhkan operasi bagi wanita yang punya gangguan panggul.
''Saya menekuni uroginekologi rekonstruksi,'' katanyi. ''Saya memilih ketuban karena keseharian saya melihat dan memegang selaput ketuban,'' tambahnyi.
Waktu penelitian membran ketuban itu Eighty dibimbing ahli stem cell seperti Prof Fedik dan dr Purwati. Laki-laki tidak tahu: begitu banyak wanita sakit di panggul karena melahirkan.
Kini Eighty punya hak paten. Yang tiga di bidang maneken itu. Paten satunya lagi adalah: cetakan (molding) untuk membuat vagina baru.
Maneken untuk praktik operasi caesar tentu kian penting: kian banyak wanita yang melahirkan lewat caesar.
Di kota-kota angkanya sudah mencapai hampir 70 persen. Tiap tahun angka persentase itu naik. Kegagalan caesar pun sangat kecil. Juga turun menurun.
Kini provokasi agar dokter jadi wartawan rasanya tidak perlu lagi. Sudah begitu banyak dokter yang terjun ke medsos: jadi wartawan untuk medianya sendiri.(Dahlan Iskan)